Sukses

BNPB Tetapkan Riau Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta bantuan kepada Kepala BNPB untuk dukungan langkah-langkah siaga darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten/kota di Riau terus bermunculan. Sering dengan masuknya Riau ke musim panas dan kering, titik api yang terdeteksi berpotensi meluas.

Tak ingin karhutla terburuk terjadi pada 2015, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan Riau ke status siaga darurat pencegahan dan penanganan Karhutla.

"Kebakaran di Kabupaten Bengkalis yang hingga kini masih terjadi, menjadi acuan penetapan status ini, supaya titik api tidak menyebar ke daerah lain," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan singkatnya, Minggu (22/2/2015) malam.

Sebagai tindak lanjut, tambah Sutopo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta bantuan kepada Kepala BNPB untuk dukungan langkah-langkah siaga darurat.

"Pertama, dukungan pelaksanaan hujan buatan dalam waktu dekat. Kedua, dukungan bagi masyarakat untuk pembuatan 1.000 unit sekat kanal rawa gambut di daerah-daerah sangat rawan karhutla," kata Sutopo.

"Ketiga, dukungan pesawat helikopter patroli, monitoring dan water bombing selama 3 bulan. Keempat, dukungan personel BNPB untuk posko di pusat dan daerah," tambah dia.

Kepala BNPB Syamsul Maarif, sambung Sutopo, telah menindaklanjuti permintaan Menteri Siti dengan mengintruksikan kepada jajaran BNPB mempersiapkan semua kebutuhan.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi kepada Menteri LH dan Kehutanan pada November 2014 dan Januari 2015 untuk solusi atasi karhutla, maka BNPB akan melakukan filling the gaps sesuai permintaan dan kebutuhan," terang dia.

BNPB sendiri, tambah Sutopo akan mengoordinasikan kementerian/lembaga untuk memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah.

Menurut Sutopo, pencegahan lebih efektif dibandingkan pemadaman. Apalagi pada lahan gambut, jika sudah terbakar maka sulit dipadamkan.

"Untuk itu penegakan hukum dan sosialisasi terus ditingkatkan. Sebab 99,9 persen karhutla di Riau adalah disengaja atau dibakar," tegas Sutopo. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini