Sukses

Selama Libur Imlek, Identifikasi 8 Jenazah Korban AirAsia Distop

Delapan jenazah yang belum diidentifikasi terdiri dari 5 jenazah yang masih utuh dan 3 bagian tubuh (body part).

Liputan6.com, Surabaya - Merayakan Tahu Baru Imlek 2566, Tim Disaster Victim Identification (DVI) korban Pesawat AirAsia mendapat libur selama 4 hari. Libur dimulai sejak Kamis 19 Februari 2015 hingga Minggu 22 Februari 2015. Karena libur, proses identifikasi jenazah untuk sementara dihentikan.  

"Proses identifikasi 8 jenazah hari ini libur sampai hari Minggu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di posko crisis center Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/2/2015).

Delapan jenazah yang belum diidentifikasi terdiri dari 5 jenazah yang masih utuh dan 3 bagian tubuh (body part). Semuanya disimpan di kontainer pendingin (cold storage).

Untuk proses identifikasi, Tim DVI saat ini sangat tergantung pada sampel DNA yang dikirim ke Markas Kepolisian RI. Tapi sampai saat ini belum ada data yang bisa diolah Tim DVI.  "Tidak ada data yang harus dikelola untuk proses rekonsiliasi, dan masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban dari Labfor Mabes Polri," imbuh dia.

Total jenazah dan bagian tubuh penumpang AirAsia QZ8501 yang telah diterima Tim DVI Polda Jawa Timur berjumlah 104. Dari angka itu, total jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi sampai hari ke-55 berjumlah 96. Termasuk dua bagian tubuh dan 1 mayat yang kemudian dinyatakan sebagai non human atau monyet.

"Semoga saja pada hari Senin depan data DNA itu sudah kami terima, sehingga ada jenazah lagi yang teridentifikasi," ujar Awi.

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dari menara pengawas di Bandara Soekarno-Hatta pada 28 Desember 2014. Pesawat saat tu tengah terbang dari Bandara Internasional Juanda dan hendak menuju Bandara Changi, Singapura.

Pesawat yang membawa penumpang 155 orang dan 7 awak itu belakangan diketahui jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hingga hari ini, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan Tim Basarnas. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.