Sukses

4 Ekspresi Murka Penumpang Lion Air

Penundaan penerbangan pesawat Lion Air membuat calon penumpang marah. Mereka pun mengekspresikan dengan beragam cara.

Liputan6.com, Jakarta - Calon penumpang Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hingga kini belum juga diberangkatkan. Pihak Lion Air pun belum memberikan penjelasan.

Dampaknya, para penumpang telantar. Mereka kesal dan marah. Urusan penting para penumpang dibuatnya tertunda akibat penundaaan penerbangan Lion Air tersebut.

Salah seorang petugas Lion air berinisial D mengakui kesalahan manajemen dalam jadwal penerbangan Lion Air. Bahkan, petugas itu mempersilakan penumpang yang kecewa untuk menuntut pihaknya melalui jalur hukum.

"Kami meminta maaf, silakan Bapak tuntut kami itu hak Bapak sebagai penumpang. Kami akui ada kesalahan pada manajemen kami," kata dia di Terminal 1 A Bandara Soekarno-Hatta‎, Tangerang, Kamis 19 Februari 2015 malam.

Meski begitu, calon penumpang tak peduli dengan ucapan petugas itu. Mereka tetap melampiaskan kemarahan dengan beragam cara mengekspresikannya. Berikut ragam ekspresi kemarahan calon penumpang yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (20/2/2015):

Sandera Petugas dan Pesawat...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sandera Petugas dan Pesawat

Sandera Petugas dan Pesawat

Aksi penyanderaan terhadap 3 petugas Lion Air dilakukan calon penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan mereka berbuat ricuh di ruangan Boarding Lounge Lion Air.

"Pukul 20.30 WIB itu 3 petugas Lion Air disandera sama penumpang," ujar salah seorang penumpang, Neni Anggraeni di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis 19 Februari 2015 malam.

Namun penyenderaan itu tak lama dilakukan. Calon penumpang melepaskan ketiga petugas tersebut setelah polisi datang dan mengamankannya.

Tak hanya itu, ratusan penumpang juga nekat menyandera pesawat Lion Air dengan cara duduk dan berkerumun di sekitar pesawat pada pagi tadi. Sebagian lainnya meluapkan emosi dengan menyandera tangga pesawat.

Blokade Runway...

3 dari 5 halaman

Blokade Runway

Blokade Runway

Kekesalan calon penumpang Lion Air kian memuncak. Sebagian dari mereka turun ke Apron dan mengancam memblokir runway atau landasan pacu pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

"Kalau tidak diberangkatkan juga atau tidak ada kejelasan dari Lion Air, kami akan blokir runway ini," ungkap salah seorang penumpang penerbangan ke Lombok, Ikhsanudin (46), Jumat (20/2/2015).

Sebelum memblokir runway, mereka menduduki Apron atau sisi lapangan tempat parkir pesawat. Sebagian dari mereka rela berpanas-panasan, dengan menduduki lapangan tersebut dengan membawa semua barang mereka untuk di dalam pesawat.

Surat Kaleng...

4 dari 5 halaman

Surat Kaleng

Surat Kaleng

Sepucuk surat tertempel di depan pintu kantor perwakilan Lion Air di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang, Banten. Tidak diketahui siapa penulis pesan tersebut. Namun, dalam surat itu, tertulis kalimat protes keras.

"Dipastikan Lion Air hancur," begitu tulisan tersebut di pintu kantor Lion Air Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (20/2/2015).

Tidak hanya kepada Lion Air, sepucuk surat protes lain ditempelkan di samping surat pertama. Namun, surat ini ditujukan kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Teriak Lapar...

5 dari 5 halaman

Teriak Lapar

Teriak Lapar

Usai terkatung-katung puluhan jam, para calon penumpang Lion Air kini harus mengantre panjang untuk mendapatkan uang ganti tiket penerbangan mereka. Perjuangan para calon penumpang ini bertambah berat saat memasuki jam makan siang.

"Lapaaaar," teriak seorang calon penumpang Lion Air dengan kencang di loket antrean refund Lion Air, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (20/2/2015).

Teriakan 1 orang itu pun disahuti oleh yang lain. Mereka langsung riuh. Teriakan-teriakan lain pun menggema. "Lapar, kami butuh kompensasinya," teriak seorang penumpang lain.

Yang lain pun menimpali, "Mana makannya? Lapar, haus nih," sambut penumpang lain. (Ali/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini