Sukses

Petugas Lion Air: Kami Minta Maaf, Silakan Bapak Tuntut

Petugas Lion Air tersebut mempersilakan penumpang yang kecewa untuk menuntut pihaknya melalui jalur hukum.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Salah seorang petugas Lion air berinisial D mengakui kesalahan manajemen dalam jadwal penerbangan hari ini yang hampir seluruhnya Delay (penundaan jadwal penerbangan). Bahkan, petugas tersebut mempersilakan penumpang yang kecewa untuk menuntut pihaknya melalui jalur hukum.

"Kami meminta maaf, silakan Bapak tuntut kami itu hak Bapak sebagai penumpang. Kami akui ada kesalahan pada manajemen kami," kata dia di Terminal 1 A Bandara Soekarno-Hatta‎, Tangerang, Kamis (19/2/2015) malam.

Hal tersebut ia katakan, setelah penumpang Lion Air penerbangan Medan-Jakarta bernama Jufri beserta 3 orang keluarganya marah-marah dan tidak terima atas perlakuan maskapai tersebut. "Ini kami dari jam 5 subuh ditelantarkan tidak jelas," kesal Jufri.

Kekesalan Jufri bukan hanya karena delay-nya pesawat berlambang singa tersebut, melainkan ia ‎membawa ibunya yang sedang sakit. Jufri mengaku, pihak Lion Air menelantarkannya di Bandara Internasional Kualanamu Medan.

"Coba, ibu saya sedang sakit stroke ini, masa orang sakit kita juga ditelantarin. Ini kalau ibu saya kenapa-kenapa bagaimana. Kami ingin segera sampai Jakarta kok malah ditelantarkan, kan kasihan ibu saya," ketus Jufri.

Selain itu, Jufri juga kesal karena barang yang ia bawa tidak terbang bersama dengan dirinya. Dia mengaku, barang bawaannya terbang lebih dulu sebelum dirinya mendapat kepastian pesawat yang akan membawanya ke Jakarta.

"Nah barang saya di bagasi, itu bagasinya malah terbang duluan. Sekarang tidak ada kabar bagasinya itu," ujar Jufri.

Namun, kekesalan Jufri terobati setelah petugas Lion Air berinisial D dan seorang temannya berjanji akan mempertanggungjawabkan barang-barang bawaannya.

"Saya foto tiket bapak dan minta nomor teleponnya, nanti kami akan mengirimkannya. Kami pastikan barang bapak aman," ucap petugas Lion Air berinisial D tersebut. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.