Sukses

Fenomena '3 Matahari' Cantik Muncul di Rusia

Banyak foto terkait pemandangan unik '3 matahari' cantik itu kemudian beredar di media sosial, setelah fenomena alam tersebut terjadi.

Liputan6.com, Chelyabinsk - Warga di kota Chelyabinsk, Rusia beruntung bisa menyaksikan fenomena unik seperti '3 matahari' muncul di atas cakrawala. Tak lama kemudian, beredar banyak foto-foto terkait pemandangan unik dan cantik itu di media sosial. Demikian diberitakan kantor berita Rusia Tass.

Menurut ahli meteorologi setempat, penampakan tersebut kerap dikenal dengan sebutan 'halo'. Merupakan ilusi optik yang disebabkan dari kristal es di udara yang membiaskan sinar matahari.

"Kristal es yang tak bisa dipandang dengan mata telanjang itu adalah produk dari suatu pagi yang sangat dingin, dengan suhu sekitar 25 derajat," kata ketua badan ramalan cuaca di kawasan Sverdlovsk, Galina Sheporenko seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/2/2015).

Beberapa hari sebelumnya, penduduk setempat juga dikejutkan dengan pemandangan tak terduga lain yakni salju kebiru-biruan yang menutup jalan-jalan kota. Ternyata merupakan akibat dari tumpahnya cairan kimia dari sebuah pabrik pewarna telur paskah yang menguap dan bercampur dengan salju.

Laman New York Times menyebutkan, masyarakat kota Chelyabinsk sepertinya mulai terbiasa dengan kejadian tak biasa. Setelah munculnya meteor seberat 570 kilogram di langit kota itu pada 2013.

Bongkahan batu besar berwarna hitam diangkat dari dasar Danau Chebarkul, Rusia. Diyakini sebagai pecahan meteorit yang meledak di langit Chelyabinsk 15 Februari 2013.

Saat itu, pecahan batu angkasa tersebut tercemplung di danau beku, meninggalkan lubang selebar 6 meter di permukaan es. Para ilmuwan mengatakan, itu adalah fragmen meteorit Chelyabinsk terbesar yang ditemukan.

Lebih dari 1.000 orang terluka saat meteorit selebar 17 meter dengan berat 10.000 ton terbakar di langit Rusia. Sebagian besar karena terkena pecahan kaca dan akibat gedung-gedung yang berguncang hebat.

Detik-detik pengangkatan pecahan meteorit sepanjang 1,5 meter dari dasar danau disiarkan secara langsung di televisi setempat. Batu itu dibungkus dengan bahan khusus dan ditempatkan dalam lembaran logam saat masih ada di bawah air. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini