Sukses

Kepsek Kaget B Jadi Korban Penganiayaan Dipicu Tato Hello Kitty

Sang kepala sekolah pun berharap pelaku penganiayaan diberi sanksi yang sesuai dengan tindakannya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Remaja berinisial B, korban penganiayaan gara-gara tato Hello Kitty, termasuk siswi aktif di sekolah SMA Budi Luhur, Keparakan Kidul, MG 1/1329, Mergangsan, Yogyakarta. Ia saat ini duduk di kelas 2 IPS.

"B tak termasuk siswi berprestasi namun juga tidak rendah di bidang akademisi. Sekolah juga tidak mengetahui jika LA bergabung dalam geng karena tidak ada geng sekolah," ucap Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Budi Luhur, Sutopo di Yogyakarta, Selasa (17/2/2015).

Lantaran itulah, Sutopo mengaku kaget siswinya menjadi korban dari penganiayaan dan penyekapan pada Kamis 12 Februari silam. Ia berharap pelaku penganiayaan diberi sanksi yang sesuai dengan tindakannya. "Pertama kaget ya, soalnya kita nggak nyangka. Harapan kami karena kriminal, pihak berwajib harus menindak jangan sampai ada B-B yang lain," ujar Sutopo.

Sutopo menambahkan, jika B sudah tidak masuk sekolah sejak Jumat 13 Februari silam hingga hari ini. Ia pun sudah berkoordinasi dengan pihak B dan diketahui sudah berada di rumah setelah sempat di rumah sakit.

Sutopo juga sudah meminta kepada teman-teman B agar tidak terpancing dengan kejadian penganiayaan tersebut. Serta, menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada polisi.

"Jangan sampai terpancing emosi dari kejadian. Agar masalah diselesaikan di pihak polisi. Korban saat ini sudah di rumahnya, Kadipolo, Sendangtirto, Berbah, Sleman," beber Sutopo.

Sutopo menegaskan jika B juga termasuk siswi yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang menonjol secara akademis maupun kegiatan sekolah. Ia pun sudah memberikan kesempatan kepada pihak Bimbingan Konseling (BK) sekolah untuk memberikan motivasi dan pendampingan. Korban juga belum masuk sekolah karena mungkin kondisi kejiwaannya juga masih terpukul berat.

"Sejak 1965 kita. Kita di bawah Yayasan Islam Budi Luhur. Sekitar 135 siswa. Ini kasus pertama siswa kami kena kasus penganiayaan," jelas Sutopo.

Sebelumnya, Kapolres Bantul AKBP Surawan mengatakan, polisi sudah menangkap 2 penganiaya B di Bantul. Saat itu B langsung melarikan diri pada 13 Februari 2015. 2 Pelaku berinisial EGS alias M 16 tahun dan M alias I 19 tahun siswi kelas 3 SMK di Sleman.

Polisi juga sudah mengantongi 7 nama pelaku lainnya dan sedang dalam pengembangan kasus penganiayaan tersebut. "Pelaku siswi SMA di Sleman. Yang 2 sudah kita tangkap, 1 orang di tahanan Polres dan 1 di LP Anak," tandas Surawan. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini