Sukses

Sampah di Tangerang Bertambah 150 Ton per Hari saat Banjir

Pada hari biasa, jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang sebanyak seribu ton. Namun jumlahnya bertambah usai banjir.

Liputan6.com, Tangerang - Jumlah sampah di Kota Tangerang pascabanjir dilaporkan bertambah hingga 150 ton. Hal tersebut terjadi akibat sampah yang terbawa dari luapan Kali Sabi.

Seperti diungkapkan Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Sugiharto Bagdja, biasanya jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tangerang sebanyak 1.000 ton per hari. Saat banjir, sampah bertambah menjadi 1.150 ton per hari.

Masalah bertambah karena armada truk pengangkutnya tak bisa melintas selama 7 hari saat air menggenang.

Setelah banjir surut, pihaknya langsung menangani sampah tersebut dengan menerjunkan seluruh armada mulai dari truk, bentor, gerobak, mobil bak terbuka. Terutama pada wilayah pemukiman ataupun kawasan pasar yang terkena dampak banjir.

"Sampah-sampah tersebut saat ini sedang dalam proses pengangkutan secara bertahap. Memang kan sebelumnya tertunda akibat armada kami tidak bisa lewat karena banjir," ujar dia, Selasa (17/2/2015).

Menurut Sugiarto, untuk wilayah Barat seperti Cipondoh, Ciledug dan Karang Tengah telah dibersihkan sejak dua hari lalu. Kini, tinggal pembersihan di wilayah Barat seperti Karawaci, Periuk dan Jatiuwung, yang banjirnya baru surut beberapa hari lalu.

"Adapun titik banjir yang menimbulkan sampah yakni Ciledug Indah 1 dan 2, Pinang Griya, Puri Kartika,  Pondok Bahar, Wisma Tajur, Kompleks DDN, Puri Beta, Total Persada, Purati, Taman Elang, Mutiara Pluit dan Periuk Damai," papar dia.

Terkait penanganan luapan air di wilayah Periuk, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan pihaknya akan menerapkan sistem polder yang meliputi pembangunan tanggul di sekeliling Kali Ledug dan Kali Cirarab.

"Selain juga menambah kapasitas daya tampung Situ Bulakan menjadi dua kali lipat yakni sebesar satu juta meter kubik. Nanti juga akan dibangun sistem pompa di situ Bulakan dan Kali Ledug ke Kali Cirarab. Diharapkan masalah banjir bisa teratasi,"  jelas Arief. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini