Sukses

Lia Eden ke KPK, Nelayan Banten Kesurupan Kuda Lumping

Gedung KPK didatangi Lia Eden cs dan juga sekelompok nelayan Banten serta Perguruan Cimande yang menggelar aksi kuda lumping.

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Lia Eden menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Mereka menyebut, kehadirannya merupakan petunjuk Tuhan agar memberikan dukungan untuk mengakhiri perseteruan antara KPK dan Polri.

"Kami mengikuti arahan Tuhan untuk ke sini. Kami tidak berpihak. Kami netral di sini dan datang ke sini mau memberikan doa," ujar pemimpin komunitas tersebut, Lia Eden, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/2/2015).

Komunitas Lia Eden menyambangi KPK dengan menggunakan jubah serba putih. Lia Eden mengatakan, Tuhan pasti akan turun tangan dan membantu semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini.

"Saya mencoba untuk mengikuti hati nurani saya. Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan bisa turun tangan," pungkas perempuan yang memiliki nama asli Lia Aminuddin tersebut.

Puluhan komunitas Eden ini sempat diterima pihak KPK. Usai bertemu orang KPK, Lia Eden Cs pun merasa yakin masalah yang dihadapi lembaga tersebut berakhir dalam waktu dekat.

Usai kehadiran Komunitas Eden, KPK kembali didatangi kelompok lain yang menyatakan dukungannya agar KPK tetap konsisten memberantas korupsi di tengah masalah yang menimpa.

Kelompok ini merupakan perkumpulan nelayan dari Ujung Kulon, Banten. Mereka datang membawa sebuah boneka tikus raksasa sebagai simbol koruptor yang dianggap semakin besar ketika KPK mulai dilemahkan.

Komunitas lain yang ikut menyambangi KPK yakni berasal dari Perguruan Cimande Tari Kolot. Mereka menggelar atraksi kuda lumping yang dilakukan dua penari, Kasnan dan Ali.  Keduanya sempat kesurupan saat tiba di halaman Gedung KPK.

Menurut salah seorang pendukung KPK itu, kesurupan untuk mengusir arwah jahat yang tengah berada di KPK. "Kita coba usir setan yang ada. Karena kalau tidak ada KPK bisa lebih hancur negara ini," kata dia. (Riz/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini