Sukses

Mobil Rakyat Grandong Mengancam Usaha Penggilingan Padi

Menjamurnya kendaraan bermotor rakitan pembawa mesin penggilingan padi di Jember, Jatim, dikhawatirkan bisa memicu konflik antarwarga. Pemda setempat belum mengambil tindakan positif.

Liputan6.com, Jember: Jumlah kendaraan bermotor rakitan (grandong) yang biasa membawa mesin selepan atau penggilingan padi di daerah pedesaan Jember, Jawa Timur, terus bertambah. Dikhawatirkan, kondisi tersebut akan memicu konflik antarwarga. Sebab, kini telah terjadi persaingan kurang sehat antara pemilik grandong dan penjual jasa penggilingan padi rumahan. Demikian hasil pantauan SCTV di Jember, baru-baru ini.

Kini, jumlah grandong pada satu desa dalam satu kecamatan di Jember bisa mencapai lima hingga enam unit. Padahal, dua tahun silam, jumlah kendaraan itu pada satu desa tak lebih dari dua unit. Lonjakan kendaraan bermesin diesel dengan kekuatan 20 hingga 30 PK itu, dipicu maraknya bisnis jasa penggilingan padi, terutama di saat musim panen raya. Maklum, dalam sehari, mesin itu mampu melayani melayani penggilingan hingga satu ton gabah kering.

Namun, membengkaknya usaha penggilingan padi dengan grandong mulai mengancam usaha penggilingan padi tradisional yang bersifat statis di rumah-rumah. Bahkan, dari sekitar 50 unit usaha giling padi statis di Kecamatan, Puger, Kasiyan, Balung, Wuluhan, dan Ambulu, 75 persen lebih dikhawatirkan akan gulung tikar karena kalah bersaing. Untuk itu, sejumlah pengusaha penggilingan padi statis menyampaikan keluhan tersebut kepada Pemerintah Daerah setempat agar mengatur pengadaan grondong. Sayangnya, hingga kini, keluhan tersebut belum mendapat tanggapan positif dari Pemda setempat.(ICH/Christanto Rahardjo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini