Sukses

Longsor Terjang Lampung, Jambi dan Yogyakarta

Bencana tanah longsor terjadi di Lampung, Jambi, dan Yogyakarta karena tingginya intensitas hujan.

Liputan6.com, Lampung - Dengan dibantu oleh aparat TNI, para warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Lampung bekerja keras menyingkirkan timbunan tanah longsor yang menutup Jalan Raya Suban.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (13/2/2015), longsor berasal dari tebing bukit Suban yang tak mampu menahan guyuran hujan. Akibatnya, kendaraan yang melewati jalan ini terhambat sekitar 4 jam.

Bantuan alat berat membantu mempercepat proses pembersihan material longsoran, sehingga jalur yang menghubungkan Bandar Lampung dengan beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Selatan bisa segera dibuka kembali. Para warga berharap pemerintah membuat saluran drainase di wilayah perbukitan Suban untuk menghindari terulangnya longsor.

Di Jambi, longsor yang melanda Desa Sungai Ning, Pelayang Raya Dua, Kota Sungai Penuh belum juga mendapat perhatian pemerintah setempat.

Karenanya, para warga berinisiatif bergotong-royong membersihkan longsor secara manual. Namun mengingat hujan masih kerap mengguyur Jambi, warga pun khawatir longsor akan kembali terjadi.

Sebenarnya longsor sudah dilaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sungai Penuh, namun hingga Kamis 12 Februari 2015, belum ada bantuan alat berat untuk menyingkirkan material longsor.

Sementara di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, longsor terjadi di 5 titik di Kecamatan Samigaluh. Longsor terparah menimpa Dusun Megermalang.

Tebing setinggi 10 meter ambrol dan menimpa rumah warga. Bencana ini terjadi Kamis dini hari kemarin saat warga sedang tidur. Akibat longsor, rumah milik Muharjani dan Sudrajat rusak parah. Untungnya, longsor tidak sampai merenggut korban karena seluruh kamar tidur di rumah milik Muharjani berada di bagian depan.

Sedangkan di rumah Sudrajat, 3 kamar hancur tertimbun material longsor. Untuk menyingkirkan timbunan longsor, warga dibantu 50 personel polisi bergotong-royong.

Meski hujan masih kerap mengguyur, baik Muharjani dan Sudrajat belum terpikir untuk mengungsikan keluarganya. Guna mengurangi ancaman longsor, polisi bersama warga membuat terasering di sekitar tebing untuk memperlambat guguran tanah. (Vra/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.