Sukses

Penyerangan Penjara Taiwan Berujung Bunuh Diri

Ke-enam narapidana yang merupakan otak dari aksi memilih bunuh diri demi mengakhiri drama penyanderaan tersebut.

Liputan6.com, Taipei Insiden penyerangan dan penyaderaan  di penjara Taiwan berakhir tragis. Ke-enam narapidana yang merupakan otak dari aksi memilih bunuh diri demi mengakhiri drama penyanderaan tersebut.

Sebelumnya, ke-enam narapidan tersebut melancarkan serangan selama 14 jam di Penjara Kaohshiung. Dari keterangan Otoritas Taiwan para pelaku menawan seorang sipir dan penjaga penjara.

Pelaku serangan dalam aksinya menyita senjata yang dimiliki para penjaga penjara. Polisi pun sesaat setelah mengetahui adanya serangan di penjara terbesar di Taiwan itu segera melancarkan aksi pengepungan serta negosiasi dengan para narapidana.

Menurut pemberitaan media di Taiwan, aksi ini dilancarkan sebagai bentuk protes dari hukuman yang diterima para narapidana. Para pesakitan yang mayoritas dipenjara karena kasus pembunuhan, narkotika dan perampokan merasa Otoritas Taiwan menjatuhkan hukuman tidak adil bagi mereka.

Pasca drama tersebut berakhir Kementerian Hukum Taiwan segera angkat bicara. Dijelaskannya, salah satu pelaku aksi diketahui adalah Cheng Li Te.

Cheng merupakan anggota dari United Bamboo. Kelompok kejahatan ini sangat lah mengerikan. Hal karena mereka merupakan salah satu kelompok kriminal paling berpengaruh dan kejam di Taiwan.

Lebih lanjut, Kementerian Hukum Taiwan mengatakan, alasan ketidakadilan hukuman yang menjadi dasar dari penyerangan erat kaitanya dengan pembebasan bersyarat Mantan Presiden Taiwan Chen Shui Bian.

Pemberian pembebasan pada pria yang dipenjara karena kasus pencucian uang dan penyuapan kuat dugaan dijadikan pemicu kenapa rasa iri antar para narapidana muncul. Chen sendiri diberikan pembebasan bersyarat karena alasan kesehatan.

"Chen Shui Bian juga seorang narapidana, kenapa dia diberikan pembebasan bersarat apa karena dia seorang tahanan politik," sebut keterangan Kementerian Hukum saat membaca pernyataan yang dikirim Cheng, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (12/2/2015).

Meski telah mengatakan penyaderaan sudah selesai Otoritas Taiwan menolak merilis video serta bukti lain yang mendukung pernyataan Chen. Nama dari para narapidan yang tewas bunuh diri sampai saat ini juga masih dirahasiakan. Mereka hanya menyebut tidak ada sandera yang menjadi korban jiwa dan luka. (Mut)

 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.