Sukses

Server Terendam Banjir, CCTV Pemantau Mati

Sebagai gantinya, BPBD memanfaatkan berbagai fasilitas website lainnya, seperti petajakarta.org, clue, waze, crop untuk memantau banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta kesulitan memantau banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta hari ini. Penyebabnya, server milik BPBD ikut terendam banjir sehingga akses kamera  CCTV untuk memantau banjir mati.

"Kita nggak bisa pantau keseluruhan, CCTV sini (Pusdalops) mati. Server di bawah tadi terendam banjir kan," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Bambang Surya Putra, di Balaikota Jakarta, Senin (9/2/2015).

Seluruh CCTV yang terintegrasi dengan Crisis Center Pemprov DKI Jakarta berjumlah 160 unit. Tapi, dari jumlah itu hanya 60 CCTV yang terhubung dengan Pusdalops untuk memantau banjir di Jakarta.

Sebagai gantinya, Bambang memanfaatkan berbagai fasilitas website lain, seperti petajakarta.org, clue, waze, crop, dan media sosial lainnya. Bambang juga tidak begitu terpaku pada CCTV karena punya jarak pandang terbatas.

Bambang juga menggunakan jaringan BPBD di seluruh kota di Jakarta yang sudah terbentuk. "Kita sekarang ada BPBD tingkat kota, pemantauannya di mereka. Masing-masing membuat jaringan komunikasi sendiri, dari relawan, UKPD, kecamatan, kelurahan, kota, kemudian infonya diteruskan ke kita," tandas dia.

Banjir melanda Jakarta setelah diguyur hujan deras terus menerus dari Minggu malam hingga sore hari ini. Banjir tak hanya menimbulkan kemacetan luar biasa, tapi juga melumpuhkan sebagian jalan di ibukota. Banjir juga menerjang kawasan Istana Merdeka dan kantor Gubernur DKI Jakarta. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini