Sukses

Yordania Musnahkan 56 Sarang ISIS

Menlu Yordania Nasser Judeh mengatakan, pihaknya akan melanjutkan serangan dan memperluas area target hingga seluruh markas ISIS hancur.

Liputan6.com, Amman - Yordania tak main-main dalam melancarkan balas dendam atas eksekusi sadis yang dilakukan ISIS terhadap pilotnya, Moaz al-Kasasbe. Negara Kerajaan Hasyimiyah itu melancarkan serangan udara habis-habisan untuk menghancurkan markas ISIS.

Kepala Angkatan Udara Yordania Mayor Jenderal Mansour al-Jobour menyatakan, pihaknya sejauh ini telah menyerang dan menghancurkan 56 target sarang ISIS di Irak dan Suriah Sejak Kamis 5 Februari lalu. Kata dia, jumlah tersebut sama dengan 20 persen jumlah basis kelompok radikal tersebut di Timur Tengah.

"Pada hari pertama, 19 target kita hancurkan, termasuk tempat latihan dan gudang senjata ISIS," ujar Mansour al-Jobour, seperti dimuat News.com.au, Senin (9/2/2015).

Ditambahkan dia, 18 target selanjutnya yang terdiri dari pusat logistik dan stasiun bahan bakar milik ISIS luluh lantak akibat gempuran udara Yordania pada Jumat 6 Februari.

"Kemudian 19 target lainnya termasuk barak ISIS juga kami musnahkan pada Sabtu (7 Februari)," ujar Mansour al-Jobour.

Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh mengatakan, pihaknya akan melanjutkan serangan dan memperluas area target hingga seluruh markas kelompok yang mengklaim Daulah Islamiyah secara sepihak itu hancur.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Yordania Hussein Majali menegaskan bahwa pembakaran hidup-hidup terhadap pilot jet tempur Letnan Moaz merupakan titik awal negaranya untuk membabat habis ISIS.

"Yordania berhak untuk melancarkan balasan. Kami akan mengejar di mana pun mereka berada," cetus Majali, seperti dimuat Al-Arabiya.

"Pembunuhan terhadap pilot jet tempur kami merupakan titik balik bagi Yordania untuk bangkit menghadapi kejahatan mengerikan yang dilakukan organisasi pengecut seperti ISIS," imbuh dia.

Yordania merupakan salah satu anggota Koalisi Amerika Serikat untuk membasmi ISIS di Timur Tengah, selain Inggris, Prancis, Australia, dan Arab Saudi. (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.