Sukses

Pesan Mengharukan Kenji Goto, Jurnalis Jepang yang Dipenggal ISIS

Kenji Goto dikenang sebagai sosok pahlawan karena berani menyelamatkan warga lain yang disandera ISIS hingga membuatnya turut masuk jeratan.

Liputan6.com, Tokyo - Jurnalis Jepang Kenji Goto kini sudah tiada setelah dipenggal algojo. Tapi namanya tak akan terlupakan bagi warga Negeri Sakura. Dia dikenang sebagai sosok pahlawan karena berani menyelamatkan warga lain yang disandera ISIS hingga membuatnya turut masuk lingkaran tahanan kelompok ekstremis tersebut.

Sebuah pesan positif nan mengharukan dari Kenji Goto beredar baru-baru ini di Twitter. Pesan tersebut juga mengekspresikan rasa toleransinya dengan warga di Timur Tengah.

"Tutup mata Anda (sejenak) dan tetaplah bersabar. Sekali saja Anda merasakan rasa marah dan emosi hendak membentak, maka kesabaran itu sirna. Ini seperti berdoa. Membenci bukan perilaku manusia, menghakimi adalah wilayah Tuhan. Itulah yang diajarkan saudara Arab saya," tulis Kenji Goto melalui akun Twitter @kenjigotoip yang ia tulis pada 7 September 2010, yang dilansir Al-Arabiya, Rabu (4/2/2015).

Kicauan tersebut telah di-retweet di Jepang lebih dari 25 ribu kali. Versi bahasa Inggris dari kicauan tersebut juga banyak di-retweet.

Video pemenggalan Kenji Goto beredar pada Sabtu 31 Januari lalu. Dalam video bertajuk "Pesan untuk Pemerintah Jepang", terlihat seorang algojo ISIS berpakaian hitam dan Kenji Goto mengenakan pakaian bak tahanan berwarna oranye.

Algojo yang berbicara dengan aksen mirip Inggris itu mengatakan, "Mimpi buruk untuk Jepang sudah dimulai," ujar sang eksekutor, seperti dimuat ABC.

Dalam rekaman berdurasi 66 detik itu, si algojo kemudian menempelkan sebilah pisau di leher Goto. Tak diperlihatkan apa yang terjadi selanjutnya. Video eksekusi terhadap warga asing lain yang beredar sebelumnya juga tak menampilkan penggorokan.

Meski masih berat menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, ibunda Kenji Goto, Junichi Goto berharap jasad putranya itu dipulangkan ISIS.

"Kenji kini sudah tiada, hatiku hancur... Aku tak bisa berkata-kata lagi," ujar Junichi kepada NHK, yang dikutip News.com.au.

"Aku berharap dia kembali, aku ingin jasadnya dikembalikan. Terima kasih kepada pihak yang berupaya menyelamatkan anakku. Tapi jujur aku sangat kecewa," imbuh dia.

Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu. Ia diculik saat hendak menyelamatkan Haruna Yukawa, pengusaha Jepang yang sebelumnya telah dieksekusi ISIS. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.