Sukses

PDIP Angkat Bicara soal Wacana Partai Baru untuk Jokowi

Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, wacana Jokowi tak ‎merasa betah karena didikte PDIP, adalah hal serampangan dan mengada-ada.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, wacana pembentukan partai untuk Joko Widodo atau Jokowi, semakin membuktikan ada dugaan proyek besar. Yakni dugaan proyek untuk memisahkan antara orang nomor satu di Indonesia itu dengan PDIP dan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, wacana pembentukan partai terlalu dini untuk Pilpres 2019. Sebab PDIP yang mengusung Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Mereka yang mengkritik bahwa PDIP menekan Jokowi, merupakan tuduhan yang tidak mendasar. Dikasih 4 kursi menteri pun kami tidak melakukan protes," kata Hasto kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

"Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendorong lahirnya partai baru. Wacana partai Pro Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDIP mendikte Jokowi," sambung dia.

‎Hasto menjelaskan, figur Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah figur lainnya muncul sebagai salah satu bentuk keberhasilan kaderisasi PDIP melalui Pilkada. Uniknya, mantan Walikota Solo itu menjadi figur yang berlanjut ke Pilpres 2014.

Menurut Hasto, PDIP yang mengusung Jokowi pada Pilpres 2014. Sehingga selayaknya menjadi partai yang mendukung seluruh kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK yang sesuai ajaran Trisakti Bung Karno.

"‎Kader PDIP di akar rumput tak perlu gelisah atas wacana ini. PDIP sangat meyakini Jokowi adalah kader PDIP yang tak sedetik pun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai," tegas Hasto.

Jokowi, kata Hasto, adalah kader PDIP yang menjadi pemimpin nasional yang otomatis milik seluruh bangsa Indonesia. Sehingga PDIP juga tak khawatir bila dia berdialog dengan tokoh partai lain, termasuk anggota Koalisi Merah Putih (KMP). Sudah sepantasnya sebagai pemimpin nasional berdialog dengan siapa saja.

"Namun, menghembuskan isu atau wacana Jokowi tidak ‎merasa betah karena didikte PDIP, adalah hal yang serampangan dan mengada-ada," tandas Hasto.

Salah satu kelompok relawan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, ProJo, yang mewacanakan membentuk partai baru untuk Jokowi. Isu tersebut bahkan santer terdengar di Solo, daerah yang menjadi lumbung suara Jokowi saat Pilpres 2014 lalu. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini