Sukses

100 Hari Jokowi, Ini Persepsi Para Netizen

Menko Polhukam mendapat persepsi paling negatif dari netizens, sebaliknya menteri pendidikan dasar dan menengah paling positif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) genap berusia 100 hari pada 28 Januari 2015, setelah dilantik pada 20 Oktober 2014.
   
Tapi tidak seperti pemerintahan sebelumnya yang menilai usia 100 hari pemerintahan sebagai indikator penting, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintahannya tidak mengenal indikator itu.

"Presiden, pemerintahan ini tidak mengenal 100 hari. Setiap kementerian, lembaga memiliki target-target jangka pendek yang berbeda-beda. Tidak ada indikator 100 hari dari Presiden," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Jakarta, Rabu 28 Januari 2015.

Kendati demikian, publik tetap menyorot 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK, termasuk oleh lembaga riset Provetic.

Provetic menyorot bagaimana perbincangan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK, sentimen positif, sentimen negatif, topic pembicaraan utama, hal yang paling berkesan atau diharapkan netizens, kementerian atau menteri Jokowi-JK yang paling banyak dibicarakan, menteri yang paling sedikit diperbincangkan, dan persepsi publik terhadap menteri-menteri Jokowi-JK.  

CEO Provetic Iwan Setyawan saat dihubungi, Selasa (3/2/2015), mengatakan survei mereka dibuat berdasarkan hasil pantauan perbincangan netizens di twitter selama 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, yakni sejak 20 Oktober 2014 - 28 Januari 2015.

"Selama 100 hari, kita melihat ada 2 juta perbincangan tentang Joko Widodo atau Jokowi, rata-rata ada 20 ribu percakapan per hari," ujar Iwan di Jakarta. Dari perbincangan selama 100 hari tersebut, Provetic melihat sentimen negatif terhadap pemerintahan Jokowi cenderung naik. Sedangkan sentimen positifnya cenderung turun.

Meski demikian, lanjut Iwan, dari pantauan harapan dan kesan netizens terhadap pemerintahan Jokowi, rata-rata netizens masih menaruh harapan besar kepada Jokowi. "Dari top impression, menurut saya, Jokowi masih dicintai publik," kata Iwan.

Berikut kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi-JK menurut riset Provetic:

Sentimen positif turun, sentimen negatif naik...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sentimen positif turun, sentimen negatif naik

Sentimen positif turun, sentimen negatif naik

Selama 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, sentimen positif netizens cenderung menurun. Pada awal pemerintahan, Oktober 2014, sentimen positif sangat tinggi yakni 64%. Satu bulan berikutnya, November 2014, sentimen positif netizens mulai berkurang yakni hanya 64%. Sentimen positif ini terus berkurang, pada Desember 2014 menjadi 59% dan Januari 2015 menjadi 57%.

Sebaliknya, dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, sentimen negatif publik cenderung meningkat. Pada Oktober 2014, sentimen negatif hanya berada pada angka 35%, November 2014 naik menjadi 36%, Desember 2014 41% dan mencapai angka tertinggi pada Januari 2015 menjadi 43%.  

Menteri paling populer dan dapat persepsi positif...

3 dari 5 halaman

Menteri paling populer dan dapat persepsi positif

Menteri paling populer dan dapat persepsi positif

Anies Baswedan


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ternyata menjadi menteri paling populer di pemerintahan Jokowi-JK. Selama 100 hari pemerintahan Jokowi, Menteri Susi paling banyak diperbincangkan, jauh melampui menteri-menteri yang lain. Sedangkan menteri yang paling sedikit diperbincangkan dan mendapat persepsi paling negatif yakni Menko Polhukam Tedjo Purdijatno. Sedangkan menteri dengan persepsi paling positif yakni Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.

Jumlah perbincangan tentang menteri kelautan 686.376, menteri perhubungan 418.148, menpora 373.143, menteri ESDM 272.538,  mendagri 237.440, menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan 232.293, menteri kebudayaan dan pendidikan dasar dan menengah 203.594, menteri keuangan 187.772, menteri luar negeri 185.554, dan menkopolhukam 182.298.
 
Menteri yang paling sedikit diperbincangkan alias tidak populer yakni menteri peranan wanita, hanya ada 9.287 perbincangan. Selanjutnya di posisi kedua yakni menteri riset dan teknologi dan pendidikan 29.944, menteri koperasi dan UKM 31.089, menteri lingkungan hidup dan kehutanan 36.514, menteri perencanaan Bappenas 41,169, menteri agraria dan tata ruang 46.758, menteri sekretaris negara 50.562, menteri pekerjaan umum dan perumahan 58.782, menteri pertania 64.512, dan menko maritim 71.002


Kenaikan harga BBM paling diperbincangkan...

4 dari 5 halaman

Kenaikan harga BBM paling diperbincangkan

Kenaikan harga BBM paling diperbincangkan

SPBU Pertamina

Selama 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, hal yang paling banyak diperbincangkan netizens di twitter ternyata tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan yang paling sedikit diperbincangkan yakni soal kunjungan Jokowi ke Sinabung.

Kenaikan harga BBM ada 133.031 perbincangan, menteri/kabinet 91.227 perbincangan, KPK 78.664 perbincangan, Kapolri 54, 243, korupsi 43.862, janji Jokowi 35.967, PDIP 33.019, kartu sakti Jokowi/Jokowi 32.428, blusukan 28.990, hukuman mati 22.996, Papua 22.679, kapal asing 19.465, tukang sate hina Jokowi 18.748, foto Presiden Jokowi 18.566, KTT APEC 16.209, pesawat kepresidenan 15.371, Jaksa Agung 13.702, kunjungan Jokowi ke Sinabung Sumatera Utara 12.377. 

Hal yang diharapkan netizen kepada Jokowi...

5 dari 5 halaman

Hal yang diharapkan netizen kepada Jokowi

Hal yang diharapkan netizen kepada Jokowi

Sidang Perdana Kabinet Kerja Jokowi-JK

Sebanyak 19.431 percakapan mengharapkan presiden Jokowi tegas. Berikutnya sebanyak 18.810 percakapan mengharapkan Presiden Jokowi berani, dukungan terhadap Jokowi 17.834.

Selain harapan, tidak sedikit netizens yang kecewa dengan pemerintahan Jokowi-JK. Ungkapan kekecewaan terhadap Jokowi dengan menggunakan hashtag #shameonyuojokowi ada 14.949 perbincangan dan menyatakan kecewa terhadap Jokowi 14.134 perbincangan. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini