Sukses

Terjadi Pendangkalan, Bendungan Katulampa Dikuras

‎Endapan tanah di bibir Bendungan Katulampa sudah melebihi ketinggian air, bahkan sebagian spot membentuk seperti pulau.

Liputan6.com, Bogor - Kondisi Bendungan katulampa, Bogor, Jawa Barat, mengalami pendangkalan. ‎Endapan tanah di bibir bendungan tersebut sudah melebihi ketinggian air, bahkan sebagian spot membentuk seperti pulau.

Untuk mencegah melubernya air bendungan ke pemukiman warga, pihak Posko Bendungan Katulampa melakukan pengurasan atau pengerukan sedimen yang ada di bibir bendungan tersebut. Pengurasan sendiri dilakukan secara manual yakni dengan menggerus tanah dengan menggunakan cangkul dan garpu.

Sedimen sungai seperti batu-batu kecil, pasir hingga lumpur terus digerus 5 anggota Posko. Tidak hanya petugas, warga sekitar juga ikut membantu melakukan pengurasan air.

Menurut Kepala Posko Bendungan Katulampa Andi Sudirman, saat ini pihaknya tengah melakukan program pemeliharaan atau pengurasan bendungan dengan membuang sedimen yang berada di bibir Bendung. Saat dilakukan pengurasan, pihaknya membuka pintu penguras kemudian dengan tenaga manual membuat saluran-saluran dan sodetan.

"Jadi ketika pintu penguras ditutup, air akan menerjang ‎dengan stabil. Kemudian minimal kedalaman air sungai seharusnya 1,5 meter. Tapi sekarang kondisinya sudah parah di mana tanah menumpuk 1 meter di atas permukaan air," jelas Andi, Senin (2/1/2015).

Dia menambahkan, pengerjaan pengurasan sungai di bibir Bendungan Katulampa akan terus dilakukan saat ketinggian air di bawah normal. "Intinya sampai pengendapan tanah berkurang bahkan sampai habis. Supaya aliran air stabil," jelas dia.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk terus memonitor ‎prediksi cuaca di musim penghujan ini. Diperkirakan puncak musing penghujan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2015.

"Untuk itu kepada warga khususnya yang tinggal di wilayah bantaran sungai atau rawan banjir agar terus tetap waspada akan datangnya bencana banjir yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi," pungkas Andi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.