Sukses

Ridwan Kamil Janjikan Sanksi Berat bagi Pengusaha Kuliner Nakal

Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi berat kepada para pengusaha makanan yang nakal dan membandel.

Liputan6.com, Bandung - Dalam kurun waktu sepekan terakhir sudah 2 pabrik yang memproduksi makanan digerebek petugas kepolisian di Kota Bandung, Jawa Barat. Pertama pabrik saus yang menggunakan zat kimia di Jalan Cicukang RT 04/03, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung dan pabrik pengolahan kulit sapi busuk berbelatung di Jalan Babakan Karees, RT 05/04, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.

Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi berat kepada para pengusaha makanan yang nakal dan membandel itu. Dia menegaskan, di Kota Bandung tak boleh ada pengusaha yang menggunakan cara-cara curang untuk memperoleh keuntungan lebih.

"Kita akan cari sanksinya, apakah perusahaannya akan dibekukan atau dituntut. Yang jelas saya ingin berikan efek jera, supaya hal ini jangan terjadi lagi di Kota Bandung," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Bandung, Sabtu (31/1/2015).

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, fenomena pengusaha nakal terjadi dikarenakan Kota Bandung merupakan kota kuliner nomor satu di Indonesia dengan pergerakan bisnis yang bagus dan potensi pasar yang besar.

"Kami telah memberikan rambu-rambu kepada para pedagang maupun penyalur untuk ikut aturan. Namun dinamikanya seperti itu. Ada yang melanggar aturan karena pergerakan bisnis kuliner di Bandung luar biasa," tutur dia.

Untuk mengantipasi hal-hal serupa kembali terjadi, Emil menegaskan pihaknya akan menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk berkoordinasi dengan camat kewilayahan.

"Jadi nanti kita akan bikin operasi khusus pada minggu ini dengan Kapolrestabes karena ada indikasi beberapa tempat (melakukan praktik usaha curang). Sebagai Walikota saya harus menjaga dan menjamin makanan yang dikonsumsi warga Bandung aman dan lolos uji," pungkas dia. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini