Sukses

7 Warga Sipil Ukraina Tewas Terkena Tembakan Artileri

Para pejabat kota menuduh serangan itu dilakukan pasukan pemerintah Ukraina.

Liputan6.com, Donetsk - Pemerintahan kota di Donetsk, Ukraina yang dikuasai pemberontak melaporkan ada lima orang tewas terkena tembakan artileri, ketika sedang menunggu bantuan kemanusiaan di luar sebuah pusat kebudayaan. Sementara dua orang lainnya tewas ketika tembakan artileri mengenai sebuah bus troli di tempat lain di kota itu.

Para pejabat kota menuduh serangan itu dilakukan pasukan pemerintah Ukraina. Namun Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional pemerintah setempat menuding serangan di luar pusat kebudayaan itu dilakukan pemberontak.

"Jumlah korban tewas ada tujuh orang," kata pejabat yang tak disebutkan identitasnya seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (31/1/2015).

Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan, ada tujuh warga sipil tewas hari Jumat waktu setempat. Akibat tembakan artileri pemberontak di Kota Debaltseve, persimpangan rute kereta api yang menghubungkan kota-kota utama di Provinsi Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis -- merupakan lokasi pertempuran intensif pekan ini.

Militer Ukraina juga menyatakan lima tentaranya tewas dan 23 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, perundingan perdamaian yang sedianya dilakukan Jumat di Minsk gagal terwujud, setelah dua delegasi separatis yang telah datang ke ibukota Belarus mengumumkan perundingan itu dibatalkan. Sehingga mereka pulang kembali ke Moskow.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menyerukan dilakukannya perundingan perdamaian putaran baru, untuk menanggapi meningkatnya pertempuran baru-baru ini di Ukraina timur. Pekan lalu, para pemberontak mengumumkan bahwa mereka melancarkan ofensif baru dan tidak lagi mengakui perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani September lalu.

Gencatan senjata itu telah dilanggar berulang kali, dengan masing-masing pihak menyalahkan pihak yang lain melakukan pelanggaran itu. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini