Sukses

Ribuan Kupu-kupu Cantik Hiasi Langit Meksiko

Jutaan kupu-kupu di Meksiko yang dominan berwarna orange dan hitam ini bermigrasi dari Amerika Serikat sejak sepekan lalu.

Liputan6.com, Kosovo - Dengan menggunakan tembakan air dan gas air mata, polisi anti huru hara terpaksa memukul mundur ribuan penunjuk rasa di Pristina Kosovo. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (28/1/2015).

Dengan menggunakan tembakan air dan gas air mata, polisi anti huru hara terpaksa memukul mundur ribuan pengunjuk rasa di Pristina Kosovo. Tak mau kalah, serangan polisi dibalas lemparan batu dan bom molotov oleh para pengunjuk rasa. Akibat serangan ini puluhan orang dari kedua  belah pihakpun terluka.

Dalam sepekan terakhir, aksi unjuk rasa di Kosovo terus meningkat. Mereka menuntut salah satu menteri di negara ini mundur, karena dinilai memiliki perilaku buruk dan pernah tersangkut kasus kejahatan.

Di Tripoli, Libya, aksi bom bunuh diri dilakukan sekelompok orang bersenjata di Hotel Corinthian Tripoli. Sebelum meledakan diri, pengebom ini sempat memberondong tembakan sehingga menewaskan 3 petugas hotel.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas aksi mematikan ini. Namun diduga serangan ini terkait aksi balas dendam atas kematian Abu Anas Al Libya, anggota Al Qaeda yang dituduh melakukan pengeboman di kedutaan besar Amerika Serikat di Tanzania pada 1998 lalu.

Di Meksiko, kawasan hutan lindung seluas 1.13 hektare mendadak dipenuhi ratusan ribu kupu-kupu cantik. Jutaan kupu-kupu yang dominan berwarna orange dan hitam ini bermigrasi dari Amerika Serikat sejak sepekan lalu.

Perubahan cuaca dan berkurangnya habitat kupu-kupu di Amerika mengakibatkan ratusan hewan ini bermigrasi.

Sementara di Rio De Janeiro, Brasil, warganya tengah disibukan untuk menyelenggarakan Karnaval Sambaddrome. Festival tahunan ini rencananya akan digelar 13 Februari mendatang. Selain diikuti warga lokal, turis mancanegara pun tak mau kalah untuk ikut terlibat dalam pesta akbar di Brasil ini. (Dan/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini