Sukses

Fadli Zon Minta Jokowi Ambil Langkah Tegas Atasi Kisruh KPK-Polri

Fadli mempertanyakan wantimpres yang tidak memberikan pertimbangan mengenai hubungan Polri-KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengambil sebuah kebijakan penting untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi antara (Komisi Pemberantasan Korupsi) KPK dan Polri. Sebab, kisruh tersebut membuat kinerja KPK-Polri terganggu.

"Ini sangat menganggu kinerja KPK dan Polri. Bagaimana institusi ini diselamatkan. Harusnya Presiden mengambil langkah yang cepat. Kalau tidak akan terjadi banyak komplikasi," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).

Walaupun memuji langkah Jokowi yang membentuk tim independen untuk diminta masukan mengatasi masalah ini, ia mempertanyakan keberadaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang menurutnya tidak diminta masukan oleh Jokowi.

"Iya bagus presiden bentuk tim independen untuk menyelesaikan kisruh ini, tapi apakah Wantimpres tidak berikan masukan?" tanya dia. Apalagi, menurut dia, anggota Wantimpres itu ‎menerima gaji setingkat menteri.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan alasan mengapa Presiden perlu membentuk tim tersendiri untuk menengahi kisruh yang terjadi antara Polri dan KPK.

"‎‎Wantimpres memberikan pertimbangan kepada presiden. Dari 9 orang Wantimpres yang kompetensinya soal ini hanya beberapa, yang paling pas ya Pak Sidharto. Yang lain bukan di bidang itu. Kalau pakai Wantimpres terlihatnya akan terlalu dipaksakan," ucap Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 26 Januari 2015.

Dari tim tersebut, Andi berharap ada masukan dan solusi konkret yang dapat diberikan kepada Presiden, terlebih beberapa orang di antaranya dalam tim tersebut pernah menangani kasus yang tidak jauh berbeda dengan kisruh Polri dan KPK saat ini.

"Terutama karena ada Hikmahanto (Hikmahanto Juwana) yang dulu juga dilibatkan Pak SBY untuk kasus yang berkaitan KPK dan Polri. Hikmahanto berikan saran untuk bagaimana agar keanggotaan dari tim itu yang sedang dipertimbangkan. Diberi waktu minggu ini untuk menyelesaikan," papar Andi. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.