Sukses

Ukraina Terus Memanas, 15 Orang Tewas di Kota Mariupol

Roket-roket Grad menghantam sebuah pasar di kawasan timur kota. Namun, kubu pemberontak membantah terlibat dalam serangan ke Mariupol.

Liputan6.com, Mariupol - Sedikitnya 15 orang tewas dan 46 lainnya cedera akibat rangkaian serangan roket yang dilancarkan kubu pemberontak pro-Rusia ke kota pelabuhan Mariupol yang dikuasai militer Ukraina.

Sebagaimana dipaparkan kepala kepolisian Mariupol, roket-roket Grad itu menghantam sebuah pasar di kawasan timur kota. Namun, kubu pemberontak membantah keterlibatan dalam serangan ke Mariupol.

"Ini adalah informasi yang salah dan bohong. Pasukan pemberontak tidak melepaskan tembakan ke Mariupol, apalagi ke kawasan permukiman warga," sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Republik Rakyat Donetsk, seperti dikutip BBC, Sabtu (24/1/2015).

Kota Mariupol dihuni sekitar 500 ribu jiwa dan letaknya, di antara kawasan timur Ukraina yang dikuasai pemberontak dan Krimea yang diduduki Rusia pada Maret 2014, amat strategis.

Jika ketegangan beralih ke Mariupol, eskalasi pertempuran antara kubu pemberontak dan militer Ukraina diyakini bakal meningkat drastis.

Seorang warga, dalam pembicaraan melalui telepon dengan Kantor Berita AFP, mengaku amat khawatir. "Tentu saja semua orang di kota ini sangat takut. Para pemberontak telah menduduki bandara dan kini mereka mulai menghancurkan Mariupol," ujar dia.

Kesepakatan gencatan senjata antara kubu pemberontak dan pemerintah Ukraina telah ditandatangani di Minsk, Belarus, pada September lalu. Namun, kedua kubu masih terlibat dalam pertempuran.

Salah satu figur pemimpin kubu pemberontak pro-Rusia, Alexander Zakharchenko, mengatakan pasukannya sedang menyerang dan tidak ingin membicarakan gencatan senjata dengan Kiev.

Lebih dari sejuta orang telah mengungsi dari rumah mereka sejak konflik dimulai. Data menyebutkan sebanyak 633.523 jiwa mengungsi di dalam Ukraina dan 593.622 ke luar Ukraina, sebagian besar ke Rusia. Soal jumlah korban jiwa, lebih dari 5.000 orang tewas dalam pertempuran dan lebih dari 10.300 lainnya cedera. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini