Sukses

LSI: 4 Alasan Jokowi Tak Perlu Lantik Budi Gunawan Jadi Kapolri

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) setidaknya mencatat 4 alasan Jokowi tak perlu melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri yang baru.

Liputan6.com, Jakarta - Desakan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan perlahan semakin kuat. Hal ini dinilai sebagai langkah agar Jokowi tidak menyalahi aturan dan konstitusi yang berlaku.

Namun, publik juga ingin Jokowi mencari calon lain dan melibatkan KPK dalam pemilihan calon Kapolri. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) setidaknya mencatat 4 alasan Jokowi tak perlu melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri yang baru.

Peneliti LSI Adrian Sopa menjelaskan, mengangkat tersangka menjadi pejabat negara merusak tradisi negara. Jokowi menjadi satu-satunya presiden di dunia yang mengangkat koruptor sebagai Kapolri.

"Presiden Jokowi bisa saja berkilah ada praduga tak bersalah dalam prinsip hukum, namun puncak jabatan seperti Kapolri jangan dijadikan perjudian mengambil resiko. Karena tersangka korupsi KPK itu hal yang besar dan nyaris tak ada tersangka KPK yang lolos dari jeratan hukum yang artinya dinyatakan bersalah," jelas dia di kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2015.

Selain itu, lanjut dia, pelantikan Budi Gunawan akan menurunkan standar moral politik pemerintahan. Seperti diketahui, Presiden SBY dikenal selalu meminta menterinya mundur begitu terjerat kasus korupsi yang disangkakan KPK.

"Pada masa Presiden SBY, seorang menteri atau pejabat tinggi yang menjadi tersangka di KPK akan dinonaktifkan. Sehingga jika seorang tersangka korupsi justru dilantik menjadi Kapolri, ini jelas sebuah kemerosotan standar moral politik," ungkap dia.

Selain itu, Jokowi menurut dia juga harus terbebas dari anggapan bahwa dia tidak mandiuri dalam mengambul keputusan lantaran desakan dari orang-orang di sekelingnya.

"Penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri meskipun sebelumnya sudah mendapat rapor merah dari KPK dan PPATK ketika proses penentuan menteri, menguatkan bahwa Budi Gunawan bukanlah 'keinginan' Jokowi semata. Terlebih ketika Budi Gunawan merupakan mantan ajudan Megawati dulu," imbuh Adrian.

Ambisi membentuk pemerintahan bersih juga bisa jadi angan belaka. Pengangkatan Budi Gunawan bisa menjadi titik awal tidak percayanya masyarakat terhadap Jokowi dan pemerintahan bersih yang sejak kampanye terus didengungkan.

"Selama kampanye, Jokowi berulang kali mengutarakan platform-nya membentuk pemerintahan bersih. Ketika Jokowi tetap bersikukuh melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri maka akan sangat sulit bagi publik untuk tetap percaya bahwa Jokowi pro-pemerintahan yang bersih jika ia mengangkat tersangka korupsi di puncak penegak hukum. Jokowi yang tadinya dianggap berbeda, kini dianggap politisi biasa," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.