Sukses

Ini Budi Calon Kapolri

Kasus Budi Gunawan diduga terjadi saat ia menjabat sebagai kabiro pembinaan karier Deputi SDM Polri periode 2003-2006.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Sabat akhirnya mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi, yang diumumkan Ketua KPK Abraham Samad, bukan orang sembarangan. Dia adalah calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Sutarman.

Kasus yang membelit Budi Gunawan diduga terjadi saat ia menjabat sebagai kabiro pembinaan karier Deputi SDM Polri periode 2003-2006.

Publik tercengang karena dua hari sebelumnya nama Budi Gunawan tertulis dalam surat presiden sebagai calon tunggal Kapolri. Namun dalam sekejap status bersahaja itu berubah menjadi status tersangka.

Yang lebih mengejutkan, selang beberapa jam setelah penetapan KPK, rombongan Komisi III DPR tetap bertandang ke rumah Budi Gunawan untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri.

Rumah mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu di Jalan Duren Tiga Barat, Jakarta Timur mendadak ramai. Dipimpin Aziz Gunawan, kunjungan berlangsung singkat.

Lolos tahap awal Budi Gunawan diundang menghadiri uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR. Di hadapan 9 fraksi tanpa kehadiran Fraksi Partai Demokrat, Budi Gunawan tampak tenang dan percaya diri.

Budi menjanjikan Polri menjadi lembaga negara yang bebas korupsi. Budi juga menyatakan harta yang dimilikinya bukan harta haram hasil korupsi.

Data laporan harta kekayaan pejabat negara di 2013, kekayaan Budi Gunawan berjumlah Rp 22,6 miliar dan US$ 24 ribu. Pada 2008, kekayaan Budi baru berkisar Rp 4,6 miliar. Dalam 5 tahun kekayaannya melonjak hampir 5 kali lipat.

Selain tanah dan bangunan, mantan Kapolda Bali itu juga memiliki harta bergerak berupa alat transportasi. Budi juga memiliki sejumlah tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Serang, Subang, Bogor dan Bandung, Jawa Barat.

Rekening jumbo yang ternyata tidak menyurutkan niat Presiden Jokowi untuk mengajukannya sebagai calon tunggal Kapolri, setelah mendapat rekomendasi dari Kompolnas.

Muncul kecurigaan, Presiden Jokowi diduga mengajukan Budi Gunawan sebagai pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun Budi Gunawan menegaskan dirinya bukanlah titipan siapa-siapa.

Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (17/1/2015), di bawah ini. (Dan/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini