Sukses

KJRI Cek WNI yang Dikabarkan Tewas di Kapal Tenggelam China

Sebanyak 21 orang dinyatakan tewas dalam insiden tenggelamnya kapal di Sungai Yangtze, China.

Liputan6.com, Beijing - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Shanghai Tiongkok segera memastikan kondisi salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan hilang, setelah sebuah kapal tunda atau kapal penarik tenggelam dalam pelayaran percobaan di Sungai Yangtze, China, Kamis 15 Januari 2015 lalu.

Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai Faraiditto Suharyonoo mengatakan, pihaknya pada hari ini menuju Provinsi Jiangsu untuk berkoordinasi terkait kondisi WNI yang diidentifikasi bernama Aif Rifadi.

Keberadaan Aif Rifadi dalam kapal itu disampaikan KBRI Beijing dari diplomat Singapura yang menyatakan dari beberapa korban yang hilang tu, salah satunya berkewarganegaraan Indonesia.

"Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi Pemerintah Provinsi Jiangsu," kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sosbud KBRI Beijing, Santo Darmosumarto.

Pemerintah Provinsi Jiangsu menyampaikan, kapal telah berhasil diangkat dan kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

Saat beroperasi, kapal berbendera Singapura, JMS Delta sedang dalam proses uji coba di Jingjiang Kota Taizhou Provinsi Jiangsu, Kamis 14 Januari sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Dalam kapal itu terdapat sekitar 24-25 orang, termasuk pemilik kapal dan teknisi. 8 Di antaranya warga negara asing. 4 Warga Singapura, 1 Indonesia, Malaysia, India, dan Jepang.

Tiga orang berhasil diselamatkan, sementara 21 lainnya dinyatakan tewas.

Menurut Kantor Berita Xinhua, perusahaan tidak melaporkan rute kapal sepanjang 30 meter, berbobot 368 ton yang diproduksi oleh Anhui Bengbu Shenzhou Machinery Co Ltd pada Oktober itu, atau rencana pengujian kepada otoritas pelabuhan.

Badan Keselamatan Maritim Tiongkok mengumumkan penundaan uji pelayaran di rute Yangtze Jiangsu untuk memastikan keamanan, terkait insiden di wilayah tersebut. Pengawasan dan inspeksi lalu lintas maritim juga akan ditingkatkan. (Ant/Riz/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.