Sukses

Densus 88 Tembak Mati Tersangka Kasus Terorisme Poso

Densus 88 menembak mati Rony alias Joko alias Muas alias Mas Tato alias Totok yang diduga anggota jaringan teroris di Poso Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Surabaya - Densus 88 yang dipimpin Kombes Pol Ibnu S bersama Tim Cobra Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pimpinan AKBP Hanny Hidayat melakukan tindakan tegas dengan menembak mati Rony alias Joko alias Muas alias Mas Tato alias Totok yang diduga anggota jaringan teroris di Poso Sulawesi Tengah.

Kejadian tersebut terjadi di Dukuh Nglarang, RT 12 / RW 04, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kab. Kediri Jawa Timur sekitar pukul 09.00 WIB. Petugas yang sudah mengintai di sana melihat tersangka berjalan di jalan kampung. Saat hendak diringkus, Rony dilaporkan berusaha mencabut senjata untuk melakukan perlawanan.

"Memang benar tadi pagi, Densus 88 dan Jatanras Polda Jatim menangkap (terduga) pelaku teroris. Karena melawan, pelaku berhasil dilumpuhkan. Sudah lama diincar, dan sekitar 1 bulan diikuti anggota," tutur Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, Jumat (16/1/2015).

Akibatnya, terduga teroris yang sudah lama menjadi incaran petugas itu tewas di lokasi kejadian. "Untuk jenazah tak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, tapi ditangani RS Bhayangkara Kediri," imbuh Kapolda.

Dari lokasi kejadian, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, senjata api pistol Browning kaliber 9 mm, peluru 6 butir kaliber 9 mm, dan selongsong 3 butir kaliber 9 mm.

Terduga teroris yang tewas ditembak polisi tersebut merupakan tersangka pelaku pembunuhan dua anggota Polres Poso bernama Brigadir Andi Sapa dan Aiptu Sudirman di Tamanjeka.

Dia juga diduga sebagai eksekutor penembakan Brigadir M Yamin, serta mengetahui perencanaan penembakan Kapolsek Ambalwi Polres Bima dengan meminjamkan senpinya.

Bahkan Totok juga diketahui terlibat dalam pelatihan militer di Poso bersama Santoso. "Iya, dia jaringan Santoso. Dia juga terlibat pembunuhan sadis terhadap dua anggota polisi di Poso," tambah Kapolda. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini