Sukses

2 Milisi Tewas di Operasi Antiteror, Keamanan Belgia Ditingkatkan

Penggeledahan juga dilaksanakan malam itu di daerah Brussels, Belgia. Setelah sebelumnya ada 2 korban tewas dalam operasi anti-teror.

Liputan6.com, Verviers - Belgia sedang dalam kondisi siaga tinggi setelah sebuah operasi antiteror menewaskan 2 tersangka milisi.

Para tersangka ditembak mati di Kota Verviers, di bagian timur Belgia, setelah mereka menembaki aparat polisi dengan senjata otomatis Kamis 15 Januari sore waktu setempat.

"Kedua tersangka baru kembali dari Suriah dan sedang merencanakan serangan terhadap polisi. Satu tersangka lagi terluka dan lalu ditangkap," ungkap pihak berwenang seperti dimuat BBC, Jumat (16/1/2015)

Operasi penggeledahan juga dilaksanakan malam itu di daerah Brussels.

Setelah operasi hari Kamis di Verviers, jaksa penuntut Eric Van Der Sypt mengatakan bahwa tingkat ancaman teror telah dinaikkan ke level tiga.

"Para tersangka langsung mulai menembak dengan persenjataan militer dan pistol selama beberapa menit sebelum mereka dinetralkan," ucap Van Der Sypt terkait operasi penyerbuan tersebut.

Pihak berwenang memaparkan, bahwa aparat polisi ditembaki dari sebuah apartemen di atas toko roti. Ditemukan empat senapan Kalashnikov, alat-alat pembuat bom dan pakaian seragam polisi di lokasi tersebut.

Kini aparat keamanan tetap disiagakan di sekitar Verviers.

Operasi anti-teror juga dilakukan Kamis malam di ibu kota Brussels dan sekitarnya, termasuk Kota Sint-Jans-Molenbeek, Anderlecht dan Schaerbeek.

Kelompok militan

Sebelumnya pada hari itu, dua tersangka ditangkap di Zaventem, pinggiran kota Brussels. Demikian dilaporkan media Belgia.

Menurut pihak berwenang di Belgia, lebih dari 300 orang dari sana telah bergabung dengan kelompok militan di Suriah dan Irak.

Jurnalis asal Belgia Mark Eeckhaut mengatakan kepada BBC, bahwa para tersangka di Verviers merencakan serangan terhadap kantor polisi yang akan menewaskan sejumlah korban.

Saksi mata melaporkan mendengar baku tembak selama beberapa menit dan setidaknya tiga ledakan.

"Operasi keamanan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk melawan mereka yang menyebar teror," ungkap juru bicara Perdana Menteri Belgia Charles Michel.

Verviers terletak di Provinsi Liege, dekat perbatasan Jerman, dan memiliki populasi sekitar 56.000 orang.

Kejadian ini terjadi sepekan setelah serangan di Prancis yang menewaskan 17 orang. Media Belgia melaporkan bahwa beberapa senjata yang digunakan pada serangan tersebut dibeli di Brussels.

Namun, Van Der Sypt mengatakan bahwa senjata yang ditemukan tidak berhubungan dengan serangan di Prancis. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini