Sukses

Jaksa Agung: Eksekusi Mati Anggota 'Bali Nine' Tunggu Grasi

Jaksa Agung mengatakan, eksekusi mati terhadap Myuran belum dilaksanakan lantaran masih menunggu upaya grasi seorang terpidana lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Terpidana mati kasus narkotika yang juga anggota geng 'Bali Nine', Myuran Sukumaran belum segera dieksekusi. Sebab, terpidana asal Australia ini tidak masuk dalam jajaran 6 terpidana mati kasus narkotika yang akan dieksekusi Kejaksaan Agung pada 18 Januari mendatang. Padahal Muyran terlibat dalam aksi penyelundupan heroin sebanyak 8,2 kilogram pada pada 17 April 2005 di Bali.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, eksekusi mati terhadap Myuran belum dilaksanakan lantaran pihaknya masih menunggu upaya grasi seorang terpidana lainnya yang juga anggota geng 'Bali Nine', Andrew Chan.

"Sementara kita masih menunggu seorang lagi yang grasinya belum turun namanya Andrew Chan," kata Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (15/1/2015).

Saat ini, sambung Prasetyo, Myuran masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali. Prasetyo menambahkan, terpidana Myuran sudah pernah mengajukan grasi, namun ditolak.

"Grasinya juga ditolak," tegas Prasetyo.

Prasetyo menyebut, alasan lain belum dieksekusinya Myuran karena berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 2 PNPS Tahun 1964. Dalam UU itu antara lain menyatakan bahwa ketika kejahatan dilakukan lebih dari satu orang, tentunya eksekusinya dikerjakan bersamaan.

"Jadi menunggu giliran. Kalau grasi kawannya sudah turun, tentu kita merencanakan yang sama untuk eksekusi yang bersangkutan," tambah Prasetyo.

Sebelumnya, Jaksa Agung Prasetyo mengatakan para terpidana akan dieksekusi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Faktor keamanan menjadi alasan kuat Lapas Nusakambangan dipilih sebagai tempat eksekusi para terpidana mati.

"Saya sudah meninjau secara langsung tempatnya, sudah siap semua di sana," ucap Prasetyo di Kejagung, Kamis 15 Januari 2015.

Berikut enam terpidana mati yang akan dieksekusi:

1. Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brasil)

2. Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI)

3. Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam)

4. Namaona Denis (WN Malawi)

5. Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria)

6. Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (WNI)

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini