Sukses

SBY: Bagi Islam, Karikatur Nabi Muhammad Charlie Hebdo Penistaan

Majalah satire Prancis Charlie Hebdo melakukan aksi balas dendam atas insiden penembakan yang menewaskan 12 orang pada 7 Januari 2014 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Majalah satire Prancis Charlie Hebdo kembali memuat karikatur 'Nabi Muhammad' sebagai gambar sampulnya setelah kantornya diberondong peluru yang menewaskan 12 orang pada 7 Januari 2014 lalu. Langkah kontroversial itu pun mendapatkan kecaman, salah satunya dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

"Membuat karikatur Nabi Muhammad bukan hanya membikin marah kaum yang ekstrim & radikal, tetapi juga umat Islam secara keseluruhan. *SBY*," tulis SBY dalam akun Twitter-nya yang Liputan6.com kutip Kamis (15/1/2015).



Kakek 2 cucu itu mengatakan, menggambar karikatur Nabi Muhammad bagi muslim adalah sesuatu yang tabu. Hal ini, kata dia, berlaku bagi semua muslim.

"Tetapi, bagi dunia Islam, hal itu sebuah penistaan & pelecehan (defamation, blasphemy). Pelakunya mesti mendapatkan sanksi. *SBY*," ucap dia.

Meskipun begitu, dia mengakui, menggambar karikatur tersebut bagi negeri barat merupakan kebebasan berbicara dan berekspresi yang tak boleh dibatasi. Namun, menurut SBY, kebebasan memiliki batasan.

"Jangan salah mengerti, saya juga mengecam pembunuhan para kartunis itu. Tapi saya berpikir bagaimana mencegahnya di masa depan. *SBY*," kata SBY.

Karena itu, SBY mengajak seluruh pemimpin dunia dan pemuka agama untuk mencegah memburuknya situasi ini. Untuk memilih solusi yang lebih tepat dan bijak tanpa harus menimbulkan perang.

"Jika kita ingin mencegah hal begitu tidak terus terjadi, perlu diangkat pula penggambaran karikatur Nabi Muhammad sebagai penyebab. *SBY*." (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.