Sukses

Korsel Tahan Aktivis Pendukung Rezim Korut

Eks anggota Partai sayap kiri Korsel ini diciduk karena mengeluarkan komentar dukungan terhadap Korut.

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dilaporkan melakukan penangkapan dan kepada seorang politisi dan aktivis bernama Hwang Seon. Eks anggota partai sayap kiri Korsel ini diciduk karena mengeluarkan komentar dukungan terhadap Korea Utara (Korut).

Menurut Otoritas Korsel, apa yang dilakukan perempuan yang dikenal sebagai aktivis unifikasi Korea itu merupakan tindakan yang bertentangan dengan keamanan negara.

Lebih lanjut, dari keterangan seorang jaksa di Korsel yang namanya tidak ingin dipublikasikan, surat penangkapan Seon disetujui pada Selasa 13 Januari. Namun, tanpa alasan yang jelas jaksa ini menyebut penangkapan baru bisa dilaksanakan keesokan harinya.

Sesaat setelah ditangkap, Seon segera angkat komentar. Dia mengatakan tuduhan yang dialamatkan padanya tidak benar. Demikian dilansir dari Reuters, Rabu (13/1/2015).

Undang-undang yang melarang warga Korsel mengeluarkan komentar dukungan kepada Korut keluar setelah Perang Dunia II berakhir. Di masa itu, akibat perang yang berkepanjangan Korea terpisah menjadi Selatan dan Utara.

Adanya UU tersebut dinilai pihak internasional sebagai salah satu peraturan yang kontroversial. Sebab, hal itu dianggap tindakan pengekangan hak kebebasan berbicara.
 
Hanya saja, kritikan ini sepertinya tidak terlalu diambil pusing oleh Korsel. Melalui sang Presiden Park Geun Hye, Korsel menyatakan UU masih sangat dibutuhkan demi melindungi rakyat Negeri Gingseng dari rezim Korut.

Pada beberapa hari lalu, pemerintah Korsel juga mengambil tindakan tegas bagi pihak-pihak yang melanggar hukum serupa. Seorang warnga AS keturunan Korsel, Shin Eun-mi, harus dideportasi karena mengeluarkan cerita mengenai indahnya hidup di Pyongyang.

Bukan cuma itu, Shin pun dinilai berkomentar sangat pedas kepada media di Korsel. Dia mengatakan, keadaan di Semenanjung Korea tak akan kondusif karena media di Korsel mendukung permusuhan 'abadi' ini. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini