Sukses

'Nabi Muhammad' Kembali Jadi Cover Charlie Hebdo Terpopuler

Setelah mengalami serangan teror, Majalah satire Prancis Charlie Hebdo kembali menempatkan gambar karikatur 'Nabi Muhammad' di covernya.

Liputan6.com, Jakarta - Majalah satire dari Prancis Charlie Hebdo kembali menempatkan gambar karikatur 'Nabi Muhammad' pada cover edisi terbarunya -- pascaserangan teror yang menewaskan 12 orang di kantor media tersebut di Paris.

Keterangan soal itu dikabarkan surat kabar terkemuka Prancis, Liberation. Mereka mendapatkan informasi tersebut dari hasil wawancara dengan seorang staf Charlie Hebdo. Cover kontroversial itu dipilih untuk sebuah edisi spesial yang akan dicetak sebanyak 1 juta kopian.

Kabar ini kembali menghentakkan dunia dan menjadi terpopuler sepanjang Selasa 13 Januari 2015. Selain itu ada berita tentang status calon Kapolri Budi Gunawan yang menjadi tersangka KPK.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (14/1/2015):

1. Jenazah Pramugara AirAsia QZ8501 Oscar Desano Teridentifikasi

Hari ke-17 pencarian AirAsia QZ8501, 2 jenazah yang sudah dikirim ke RS Bhayangkara, Surabaya, berhasil diidentifikasi lagi. Satu berjenis kelamin laki-laki dan lainnya perempuan.

"Ada 2 yang berhasil diidentifikasi," ujar Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiono di Polda Jawa Timur, Surabaya, Selasa (13/1/2015). Jenazah pertama  diidentifikasi sebagai Oscar Desano, salah satu pramugara AirAsia QZ8501.

Apa dasar identifikasi tersebut? Silakan klik di sini.

2. Black Box CVR AirAsia Berisi Rekaman Kokpit Ditemukan

Black box cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman percakapan kokpit pesawat AirAsia QZ8501 hari ini ditemukan tim penyelam TNI AL, menyusul ditemukan flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan Senin kemarin.

Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo mengatakan, CVR yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam AirAsia ini ditemukan oleh penyelam TNI AL.

Bagaimana kronologi penemuan dan pengangkatan CVR tersebut? Ini dia.

3. Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan Jadi Tersangka KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan calon Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka atas dugaan kasus transaksi mencurigakan. Budi Gunawan diduga terlibat kasus korupsi saat menjabat sebagai kepala biro Kepala Pembinaan Karier di Polri.

"Komjen BG (Budi Gunawan) sudah menjadi tersangka kasus Tipikor saat menduduki kepala biro kepala pembinaan karir," ujar Ketua KPK, Abraham Samad di kantornya, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Abraham juga menjelaskan bahwa penyelidikan perkara ini sudah dilakukan lembaganya sejak tahun lalu.

Selengkapnya baca di sini.

4. 'Nabi Muhammad' Kembali Jadi Cover Charlie Hebdo

Setelah mendapat serangan teror yang menewaskan 12 orang, majalah satire dari Prancis Charlie Hebdo kembali menempatkan gambar karikatur 'Nabi Muhammad' pada cover edisi terbarunya. Hal ini diungkapkan surat kabar terkemukan Prancis, Liberation.

Liberation mengabarkan, sampul Charlie Hebdo yang direncanakan terbit pada Rabu 14 Januari 2015 akan memperlihatkan seorang pria yang mengenakan turban dengan tetesan air mata di pipinya sembari memegang tulisan 'Je suis Charlie' (Saya adalah Charlie). Di atas gambar itu terpampang tulisan dalam bahasa Prancis 'Tout est Pardonne' yang berarti, semua sudah dimaafkan.

Selengkapnya klik di sini.

5. Budi Gunawan Jadi Tersangka, Jokowi Pertimbangkan Opsi Lain

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan calon Kapolri yang ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai tersangka atas kasus dugaan rekening mencurigakan. Menanggapi hal itu, Jokowi saat ini tengah mempertimbangkan sejumlah opsi lain.

"Presiden sudah memerintahkan kami untuk mempersiapkan beberapa opsi. Saat ini presiden sedang berbicara dengan Wapres, Pak Jusuf Kalla di Istana Merdeka untuk membahas opsi-opsi ke depan," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Dijelaskan dia, selain berdiskusi dengan JK, Jokowi juga akan mendiskusikan langkah selanjutnya yang harus diambil, termasuk meminta rekomendasi dari Komisi Kepolisiasn Nasional (Kompolnas).

Selengkapnya baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini