Sukses

Danrem Biak Selidiki Pemotongan Tunjangan Prajurit di Papua

50 prajurit TNI pada Senin 12 Januari di Puncak Jaya berunjuk rasa karena uang tunjangan lauk pauk dan pengamanan mereka disunat.

Liputan6.com, Jakarta - Kodam XVII/Cenderawasih mengirim Danrem Biak, Brigjen TNI Hamim Besari untuk menyelidiki dugaan pemotongan uang lauk pauk dan pengamanan kepada 50 prajurit yang bertugas di Puncak Jaya. Panglima Kodam Cenderawasih, Brigjen Fransen Siahaan menuturkan pemotongan tunjangan tersebut terus diselidiki oleh pihaknya.
 
"Kalau dikabarkan prajurit saya melakuakan demo itu tidak benar. Tapi dugaan pemotongan ini tetap saya selidiki," jelas dia ketika dihubungi, Selasa (13/1/2015).
 
Salah satu prajurit Kodim 1714/Puncak Jaya yang namanya enggan disebutkan mengaku pemotongan dilakukan oleh Dandim setempat dan sudah berlangsung sejak program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD).
 
"Ini puncak kekesalan prajurit karena atasan kami dengan seenaknya memotong tunjangan lauk pauk dan pengamanan di Puncak Jaya. Ini kan uang TMMD, hasil keringan kerja kami apalagi disini harga sudah mahal dan kalau dipotong, kami mau makan apa?" ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com di Puncak Jaya.     
 
Sebelumnya, Mabes TNI menyelidiki aksi demo 50 prajurit TNI pada Senin 12 Januari di Puncak Jaya. Unjuk rasa dilakukan karena uang tunjangan lauk pauk dan pengamanan mereka disunat hingga Rp 500 ribu per orang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Inf Wuryanto mengakui adanya pemotongan tunjangan itu.

"Yang jelas, kejadian memang ada kejadian itu. Ada ketidakpuasan prajurit tentang adanya tunjangan ULP pada saat TMMD," jelas Wuryanto.

Wuryanto menegaskan, kasus ini langsung menjadi perhatian dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia ingin proses ini penyelidikan segera selesai agar masalah ini cepat selesai. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.