Sukses

Rombongan Guru Hilang di Perairan Supiori Papua

Keluarga korban dinilai terlambat melaporkan sehingga menyulitkan tim SAR untuk melakukan pencarian.

Liputan6.com, Jayapura - Sebuah perahu yang ditumpangi 5 guru dikabarkan hilang di Perairan Supiori, Papua. Tim SAR Biak pun terus mencari guru yang hingga kini belum ditemukan tersebut.

Kepala SAR Biak Marsudi mengatakan, kelima orang itu hilang sejak Jumat 9 Januari lalu. Namun keluarga korban baru melaporkan kepada tim SAR pada Sabtu 10 Januari 2015 sekitar pukul 22.00 WIT.

"Informasi yang dilaporkan keluarga terlambat kepada kami, namun kami langsung melakukan pencarian ke wilayah Perairan Supiori, lokasi dikabarkannya 5 orang yang sampai saat ini belum kembali," kata Marsudi saat dihubungi Liputan6.com melalui telepon selulernya, Minggu (11/1/2015)

Marsudi menambahkan, kelima guru itu berangkat dari Kampung Warbun, Supiori Barat, menuju Pulau Miosbifondi dengan menggunakan perahu motor berkekuatan 15 PK. Dalam perahu itu, dikabarkan juga terdapat semen.

"Kami belum mengetahui apakah perahu tempel itu kelebihan muatan atau tidak. Kami juga masih terus mengumpulkan informasi lanjutan," papar Marsudi.

Sejak pagi, Tim SAR Biak yang berjumlah 12 orang telah mencari korban namun hasilnya nihil. Lantaran terhadang gelombang tinggi hingga 3 meter, proses pencarian pun dihentikan.

"Tim kami, hari ini menghentikan pencarian, karena terhalang cuaca buruk dengan ketinggian ombak hingga 3 meter. Sehingga kami terpaksa menginap di Posko SAR yang terletak di Biak Timur. Besok kami akan melakukan pencarian, semoga cuaca cerah," harap dia.

Staf Khusus Bupati Supiori, Yohanes Koroh menuturkan selain Tim SAR dan Kodim Biak, Badan Penanggulangan Bencana Alam yang dipimpin Viktor Menufandu dan Dinas Kesehatan yang dikomandoi Jenggo juga sibuk memberi perhatian atas musibah ini.

"Pelaksana tugas Bupati Supiori, Yan Imbab juga terus meminta semua pihak untuk saling membantu mencari lima orang yang belum ditemukan ini. Siang tadi nelayan menemukan satu dari 2 tangki motor Jhonson di perairan Biak Utara dan dikenal keluarga korban bahwa tangki motor itu adalah milik kapal motor yang ditumpangi 5 orang tersebut," jelas Yohanes dalam pesan elektroniknya.

Berikut adalah nama-nama korban yang belum ditemukan: Melkias Kafiar (guru), Vince Kapitarau (guru), Frans Kafiar (10), Fredrik Kafiar, dan Mika Sawor. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.