Sukses

Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris Poso, 1 Tewas

Para tersangka teroris itu diduga terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Sulawesi Tengah menangkap 5 terduga teroris. Mereka diduga terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

"Pada Sabtu, tim Densus berhasil menangkap 5 DPO pelaku terorisme di Poso (Sulawesi Tengah). Kelima tersangka masuk daftar pencarian orang sesuai peran masing-masing," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol Ronny F Sompie dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/1/2015).

Ia menjelaskan tersangka Ilham Syafii atau IS ditangkap Sabtu pukul 10.15 Wita di Desa Bungadidi, Dusun Beringin, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

"Saat tim mengejar ke arah perkebunan, IS melawan sehingga terjadi baku tembak yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," beber dia.

IS yang diduga berperan dalam pendanaan MIT pimpinan Santoso, terlibat dalam pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro. "Dia juga mengetahui persembunyian para DPO teroris," ujar Ronny.

Barang Bukti

Barang bukti yang disita dalam penangkapan IS berupa satu pucuk pistol Browning Hi Power Automatic cal 9 mm, lima butir peluru cal 9 mm, satu buah handphone dan pisau lipat.

Kedua, ditangkap tersangka Saiful Jambi alias Ipul yang tinggal di Kayamanya, Lorong Masjid Nurul Fala, Kampung Wotu, Kabupaten Poso. Dia ditangkap Densus pukul 11.30 Wita di Jalan Pulau Sabang, Sulteng.

Polri menduga Ipul adalah kurir logistik kelompok MIT dan membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro dan Santoso. Ia juga diduga penerima kiriman dana dari luar Sulawesi Tengah dan mengurus keuangan kelompok MIT.

Pembuat Bom

"Dia diduga membuat bom bersama tersangka yang sudah tertangkap yakni Oca di rumah Oca," kata dia.

Berikutnya yang tertangkap adalah tersangka Rustam alias Ape yang beralamat di Jalan Pulau Sabang, Kayamanya.

"Tersangka Ape ditangkap di Jalan Mentawai, Kayamanya pada pukul 12.15 Wita," ucap Ronny.

Ronny mengurai keterlibatan Ape dalam jaringan terorisme MIT di antaranya ikut pelatihan militer di Morowali pada  2007, membantu mengurus pembelian logistik MIT, pemberi dana operasional Tuturuga Morowali dan membantu pelarian DPO Daeng Koro dan Santoso.

DPO teroris selanjutnya yang ditangkap adalah tersangka Hasan dan istrinya Ros. "Keduanya ditangkap di depan SMP 4 Poso pada pukul 14.15 Wita," ungkap dia.

Ronny menjelaskan Hasan terlibat dalam pengurusan dana kelompok MIT. Hasan juga diduga menyiapkan dan mengantar logistik MIT serta mengetahui keberadaan para DPO teroris lainnya.

"Kalau istri Hasan perannya sebagai penyedia rekening penampung uang hasil kegiatan. Dia juga menyediakan logistik bagi sindikat MIT," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie. (Ant/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.