Sukses

Angkasa Pura: Bandara Ngurah Rai Aman, Turis Tetap Ramai

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia hingga saat ini masih aman. Ia mengaku tidak menerima laporan dari intelijen terkait adanya potensi teror.

Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah Australia mengeluarkan travel advisory atau imbauan kepada warganya untuk berhati-hati saat berada di Indonesia. Negeri Kanguru mendeteksi adanya ancaman bagi turis di tanah air.

Terkait hal itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado memastikan, wilayah di sekitar bandara Bali tersebut dipastikan aman.

"Hasilnya sangat memenuhi (comply) seluruh persyaratan dan standar yang telah ditetapkan. Ini menandakan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai sangat aman  untuk dikunjungi oleh wisatawan," ujar Herry di Denpasar, Kamis 8 Januari 2015.

Dia menjelaskan, Badan Keselamatan Transportasi Australia (OTS/Office Transport of Security) telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melakukan penilaian keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Assestment atau penilaian keamanan yang digelar akhir tahun 2014 lalu itu meliputi SOP, sistem, fasilitas dan peralatan.

Menurut Herry pula, jumlah wisatawan di Bali hingga kini tetap ramai. Sebanyak 4 maskapai yang melayani rute dari dan ke Australia yaitu Garuda Indonesia, Indonesia AirAsia, Jetstar, serta Virgin Australia tujuan Perth, Darwin, Sydney, Melbourne, Brisbane, dan Adelaide itu masih melakukan penerbangan seperti biasa.

Namun demikian, Herry mengaku pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi terkait travel advisory yang dikeluarkan Pemerintah Australia tersebut.

Beberapa hari lalu, Kedutaan AS mengeluarkan travel advice kepada warganya yang akan datang dan bermukim di Tanah Air. Imbauan ini terkait dengan potensi ancaman yang ada di beberapa tempat di Surabaya, Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Indonesia hingga saat ini masih aman. Ia mengaku tidak menerima laporan dari intelijen terkait adanya potensi teror di tanah air.

"Saya tidak mendapatkan informasi apa-apa mengenai keamanan. Artinya, Indonesa aman-aman saja," ungkap Jokowi di Jakarta, Kamis 8 Januari. "Sehingga perlu saya sampaikan, (Amerika dan Australia) jangan berlebihan," tegas Jokowi. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini