Sukses

Pemilihan Juri di Sidang Bomber Boston Dzhokar Tsarnaev

Dzhokhar Tsarnaev, 21, menghadapi dakwaan-dakwaan termasuk penggunaan senjata pemusnah massal pada serangan April 2013

Liputan6.com, London - Setahun sudah insiden bom Boston, sidang si bomber dengan terdakwa Dzhokhar Tsarnaev pun kembali digelar pada Senin waktu setempat. Dengan agenda pemilihan juri.

"Hakim Distrik AS George A. O'Toole Jr telah memanggil 3.000 orang. Membentuk 'kolam' juri yang luar biasa besar, untuk gedung pengadilan federal di Boston," demikian dikutip dari NBC News, Senin (5/1/2015), 

Pekan lalu, pengadilan banding menolak permintaan dari para pengacara Dzhokar Tsarnaev untuk menunda sidang atau memindahkannya ke lokasi lain.

VOA News memberitakan, Tsarnaev, menghadapi 30 tuntutan, termasuk konspirasi dan penggunaan senjata pemusnah massal, dalam membunuh tiga orang serta melukai lebih dari 260 lainnya dengan dua bom rakitan di garis akhir lomba maraton pada 15 April 2013.

Ia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah terlibat dalam insiden bom Boston.

Sejauh ini, ia masih mengaku tidak bersalah.

Tsarnaev, warga negara AS naturalisasi dari Chechnya, Rusia, juga dituntut atas penembakan fatal terhadap seorang polisi. Saat ia dan saudaranya, Tamerlan, mencoba kabur setelah teridentifikasi sebagai tersangka.

Tamerlan Tsarnaev tewas dalam adu tembak dengan polisi. Sementara Dzhokar akhirnya tertangkap saat bersembunyi di sebuah kapal. Ketika itu dia dalam kondisi bersimbah darah terkena tembakan.

Sidang terlawas pelaku bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev di Pengadilan Boston digelar pada Kamis 18 Desember waktu setempat. Ini adalah kemunculan pertamanya sejak ia didakwa pada peradilan bulan Juli 2013.

Pengamanan ketat di Gedung Pengadilan Federal Boston diberlakukan, saat sidang akhir praperadilan Dzhokar Tsarnaev. Ketegangan juga sempat memuncak ketika salah satu keluarga korban pemboman terlibat adu mulut dengan pengunjuk rasa di luar ruang sidang.

"Hakim menunda sidang, termasuk mempertimbangkan desakan pembela untuk memindahkan sidang dari Boston," ujar salah satu hakim Distrik George, O’Toole Jr seperti dikutip dari New Jersey.com. (Tnt/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini