Sukses

Data Antemortem Lengkap, Namun DVI Kesulitan Kumpulkan Sampel DNA

Tim DVI menemui kesulitan pengumpulan data sampel DNA antara lain karena terputusnya hubungan vertikal keluarga korban.

Liputan6.com, Surabaya - Tim DVI Polda Jawa Timur mengaku saat ini data antemortem keluarga korban AirAsia QZ8501 sudah lengkap. Lantaran, Minggu sore baru saja tiba data antemortem milik co pilot asal Prancis, Remi Emanuel Plesel. Data itu tiba setelah dikirim oleh Interpol.

Seperti diketahui, sebelumnya tim DVI kesulitan melengkapi data antemortem Remi karena keluarga berada di Karibia. Bahkan menurut Awi, dalam pengiriman data antemortem, DNA keluarga korban juga diikutsertakan dikirim oleh Interpol.

"Data antemortem, alhamdulillah sudah lengkap. Seperti yang kami sampaikan, kita juga dibantu Interpol. Alhamdulillah sekarang sampai. DNA-nya juga sudah," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Polda Jatim, Minggu (4/1/2014) malam.

Selanjutnya Awi menerangkan, sampai malam ini, sudah 34 jenazah diterima RS Bhayangkara. Dari total 34 jenazah, 4 jenazah di antaranya baru diterima pukul 21.00 WIB tadi dari Pangkalan Bun. Dari jumlah 34 itu, diketahui 9 jenazah telah diserahterimakan ke maskapai AirAsia untuk dilanjutkan ke pihak keluarga. Sebanyak 5 berjenis kelamin perempuan dan 4 laki-laki. Sementara itu, 9 jenazah lagi yang ada di RS Bhayangkara tengah dalam pendalaman rapat rekonsiliasi.

"12 Jenazah tadi pukul 18.00 WIB sudah dilakukan pemeriksaan postmortem. Dan 4 jenazah tadi dari Pangkalan Bun," terang Awi.

Tim DVI kesulitan kumpulkan DNA

Sementara, untuk sampel DNA keluarga korban baru terkumpul 146 DNA dari 162 orang. Total 146 DNA itu sudah termasuk dengan sampel DNA milik co pilot Remi. Artinya tinggal 16 DNA keluarga korban yang belum terkumpul. Awi menjelaskan, tim DVI menemui kesulitan pengumpulan data sampel DNA antara lain karena terputusnya hubungan vertikal keluarga korban.

"Ada garis vertikal keturunannya tidak ada. Data valid itu yang kesulitan untuk dicari," ungkap mantan Kapolres Magetan itu.

Namun ia menuturkan, tim DVI tak akan patah arang. Tim gabungan DVI Indonesia dan Singapura serta negara lainnya akan berusaha maksimal agar jenazah korban identik. Yaitu dengan memperoleh data-data sekunder yang lebih banyak lagi. "Kita akan melakukan terobosan dengan mencari data sekunder yang ada," ucap Awi.

Data sekunder itu juga diperlukan Tim DVI untuk mempercepat mengungkap identitas korban. Sebab kebanyakan sidik jari jenazah sudah tidak bisa dikenali lagi.

Oleh karenanya, tim DVI Polri akan coba berkomunikasi dan menekankan kembali pihak keluarga untuk mengingat lagi atau memberikan data antemortem sekunder jenazah.

"Kami akan lebih banyak meminta tolong keluarga untuk mengumpulkan lagi data antemortem sekunder, seperti barang-barang milik korban," tegas Awi.

Sudah 9 jenazah korban AirAsia QZ8501 yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polri dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga korban. 9 Jenazah yang sudah diidentifikasi itu berasal dari total 30 jenazah yang sudah dipindahkan dari Pangkalan Bun ke Posko DVI Polda Jatim di Surabaya.

Berikut nama-nama jenazah yang sudah diidentifikasi tim DVI Polri:

1. Hayati Lutfiah Hamid (29), warga Sedati Sidoarjo.
2. Grayson Herbert Linaksita (11), warga Lebak Indah Mas.
3. Khairunisa Haidar Fauzi (22), warga Palembang.
4. Kevin Alexander Soecipto (21) asal Malang.
5. Hendra Gunawan Syawal (23), warga Gundi.
6. Tie Meiji Thejakusuma (44), warga Kupang Indah.

Untuk identitas yang terungkap pada hari ini adalah:

7. Wismoyo Ari Prambudi (24) asal Klaten, Jawa Tengah.
8. Jie Stevie Gunawan (10) asal Surabaya, Jawa Timur.
9. Juanita Limantara (30) asal Surabaya, Jawa Timur.

(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini