Sukses

Cari Badan AirAsia, Kapal BPPT Baruna Jaya Pindah Titik Koordinat

Kapal Baruna Jaya I akan terus membantu operasi evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus melanjutkan upaya evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Terus mencari. Meski sudah ada pengumuman permulaan dari pihak Basarnas tentang adanya dugaan objek besar yang sudah diduga merupakan bagian pesawat AirAsia QZ8501," ucap Koordinator Jaga Pusat Komando Pengendalian Operasi Baruna Jaya I Imam Mudita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (3/1/2015).

Imam menjelaskan, sekalipun gelombang laut pada Sabtu pagi dan siang di lokasi pencarian di Selat Karimata masih sangat tinggi, Kapal Baruna Jaya I tetap beroperasi setelah sampai di lokasi, pukul 02.00 Wita dan mulai beroperasi sejak pukul 03.00 Wita.

"Sampai pukul 12.00 Wita siang tadi melakukan pemetaan di lokasi adanya anomali yang sempat terdeteksi pada 1 Januari lalu. Tetapi setelah dilakukan pemetaan batimetri (topografi dasar laut) di lokasi yang dicurigai adanya anomali tersebut, pihak kapal Baruna Jaya tidak menemukan anomalinya," ucap Imam.

Imam menambahkan, setelah berdiskusi dan melakukan rapat dengan para ahli sains yang ada di kapal maupun di Jakarta, serta berkoordinasi dan meminta pendapat dengan senior saintis dari BPPT Wahyu Pandu, Kapal Baruna Jaya I akhirnya diputuskan memindahkan lokasi pencarian ke titik koordinat baru 3.51.6' S 110 30.2' E, di mana di lokasi kecepatan angin mencapai 20 knot.

Ia menegaskan, selama pihak Basarnas belum merilis hasil pencarian dan mendapatkan bukti yang memastikan bahwa pesawat AirAsia QZ8501 sudah pasti ditemukan, serta belum ada perintah berhenti dari pemerintah, Kapal Baruna Jaya I akan terus membantu melakukan operasi pencarian badan pesawat AirAsia yang hilang di laut tersebut.

"Area pencarian dari kapal riset Baruna Jaya I saat ini berukuran 14 x 4 kilometer persegi yang terdiri dari 24 lintasan multibeam dengan panjang lintasan 14 km yang harus dilakukan penyapuan oleh Kapal Baruna Jaya I," pungkas Imam Mudita.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Kapal terbang jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ans/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini