Sukses

Hasil Signifikan Evakuasi QZ8501

Operasi pencarian penumpang AirAsia hari ini, Basarnaas mendapatkan hasil lebih baik ketimbang kemarin kendati dihadang cuaca buruk.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki hari ke-6, operasi pencarian penumpang AirAsia gencar dilakukan tim yang tergabung dalam Basarnas. Kekuatan udara dan laut yang dibantu negara asing pun dikerahkan ke titik yang diduga jadi lokasi jatuhnya pesawat AirAsia di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Kekuatan terdiri dari 17 armada udara dan 29 kapal termasuk dari negara asing. Semua bergerak. Hasilnya, pencarian terhadap penumpang AirAsia membawa hasil signifikan. Sebanyak 30 jenazah berhasil ditemukan.

"Sampai detik ini, saya bisa mengonfirmasi sudah ada 30 jenazah yang ditemukan. Dan hari ini dapat hasil yang lebih signifikan,"" kata  Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Soelistyo, dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jumat (2/1/2015) sore.

Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel Penerbang Johnson Simatupang merinci 30 jenazah tersebut. Yaitu, 18 sudah berada di Surabaya, Jawa Timur. 4 Jenazah masih berada di RSUD Imanuddin untuk identifikasi awal, serta 8 lagi masih di KRI Bung Tomo.

Rencananya, 8 jenazah yang berada di KRI Bung Tomo itu akan dibawa ke Pangkalan Bun besok pagi, dan selanjutnya diserahkan kepada RSUD Imanuddin untuk diidentifikasi awal. Selanjutnya, 8 jenazah itu diterbangkan ke Surabaya bersama 4 jenazah yang sebelumnya berada di RSUD Imanuddin.

Peningkatan jumlah penemuan jenazah ini tentu membawa kabar tersendiri bagi keluarga penumpang AirAsia. Sejak pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014, mereka berharap orang yang dicintainya segera ditemukan.

Tim SAR yang tak kenal waktu, terus bekerja mencari penumpang AirAsia. Mereka berjibaku dengan gelombang laut yang tingginya antara 3 hingga 4 meter. Belum lagi, kecepatan angin dan arus air membuat para tim harus tetap ekstra hati-hati.

Cuaca tersebut, kata Soelistyo, akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Meski begitu, kondisi ini tak membuat nyali timnya menjadi ciut dalam melakukan operasi evakuasi penumpang QZ8501 tersebut.

"Saya dan seluruh tim masih akan berhadapan dengan cuaca seperti ini setidaknya sampai tanggal 4 Januari," ujar Soelistyo.  

Heli AS Angkut 12 Jenazah



Setelah melakukan operasi pencarian korban AirAsia sejak pagi, Helikopter Sea Hawk DDG 102 milik Amerika Serikat (AS) balik kanan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada pukul 13.15 WIB. Heli tersebut berhasil membawa 4 kantung jenazah dari perairan Selat Karimata.

3 Dari 4 kantung berw‎arna hijau dan 1 lagi berwarna hitam dan silver. Usai diturunkan dari helikopter, satu per satu kantung jenazah itu dibawa dengan tandu.

3 Kantung langsung dimasukkan ke dalam 3 ambulans, 1 lagi dibawa ke posko Disaster Victim Identification (DVI) Polri Pangkalan Bun. Ambulans-ambulans yang membawa 3 kantung jenazah itu langsung tancap gas menuju RSUD Sultan Imanuddin, Kalimantan Tengah.

Tak berapa lama, sekitar 15.30 WIB, heli AS kembali membawa 4 kantong jenazah. Beberapa ambulans yang sedari pagi bersiaga langsung memasuki area landasan.

Seorang crew pesawat berpakaian putih turun dan langsung berkoordinasi dengan pejabat setempat seperti Komandan Lanud Iskandar Letkol Jhonson. Tak lama kemudian, petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan PMI bersiap dengan tandu.

Satu per satu akhirnya jasad dikeluarkan dari dalam kabin helikopter. Setiap jenazah dibawa dengan kantung mayat berwarna hitam dan hijau. Selain itu, petugas membawa serta satu tumpukan kertas berwarna coklat berukuran besar keluar dari kabin helikopter.

Proses evakuasi berjalan sekitar 5 menit. Setelah itu, keempat jenazah langsung dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin untuk dilakukan identifikasi.

Beberapa menit menjelang magrib, helikopter Sea Hawk milik Paman Sam mendarat lagi di Lapangan Udara (Lanud) Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Heli dari USS Simpton itu datang membawa 4 jenazah korban  

Pukul 17.40 WIB 4 jenazah diturunkan dari Sea Hawk. Menggunakan baju steril, pasukan AL AS itu menyerahkan kantong-kantong yang berisi jenazah dan juga diduga serpihan pesawat AirAsia QZ8501 kepada Tim Basarnas untuk segera dimasukkan ke dalam ambulans.

Rencananya, empat jenazah yang ditemukan di Selat Karimata tersebut akan diidentifikasi di RSUD Sultan Imanuddin Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Hingga memasuki malam, total jenazah yang dibawa oleh Heli dari AS tersebut berjumlah 12 jenazah.

Penyerahan dan Pemakaman Jenazah

Tim DVI Polda Jatim telah mengidentifikasi 4 dari 18 jenazah yang telah berada di Surabaya, Jawa Timur. Jenazah pertama yang berhasil diidentifikasi atas nama Hayati Lutfiah Hamid. Jenazah Hayati telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Kamis 1 Januari 2015 dan langsung dimakamkan.

Sedangkan hari ini, Tim DVI kembali selesai mengindetifikasi 3 jenazah. Jenazah itu pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jenazah berlangsung di halaman RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, dengan disaksikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

"Pada kesempatan sore ini, kami akan menyerahkan hasil identifikasi almarhum Grayson Herbert Linaksita warga Surabaya, Kevin Alexander Sucipto, warga Malang, dan Khairunnisa Haidar Fauzi, umur 22, warga Palembang," tutur Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, Jumat (2/1/2015).

Jenazah Khairunnisa langsung diterbangkan ke rumah duka di Palembang, Sumatera Selatan. Tampak bos AirAsia, Tony Fernandes, ikut serta dalam rombongan jenazah Nisa.

Pemulangan jenazah pramugari cantik itu diiringi awan mendung dan isak tangis sesama rekan pramugari. Sebelum pesawat tinggal landas, doa bersama digelar di terminal 2. Hujan gerimis seperti memberi isyarat kepergian pramugari yang dikenal ramah dan baik hati itu.

Setelah terbang dari Surabaya selama beberapa jam, rombongan jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.00 WIB. Sampai di depan rumah, peti jenazah langsung dibawa masuk dan diiringi oleh ratusan pelayat.

Sekitar pukul 21.00 WIB, rombongan keluarga dan pelayat mengantarkan jenazah Nisa ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman keluarga di daerah Bukit Kecil, Palembang.

Di pemakaman, tampak hadir juga sejumlah pramugara dan pramugari AirAsia. Prosesi pemakaman terasa haru tatkala sejumlah pelayat menangis ketika jenazah diturunkan ke liang lahat.

Sedangkan jenazah Grayson Herbert Linaksita warga Surabaya, Kevin Alexander Sucipto, warga Malang, masih disemayamkan di rumah duka. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini