Sukses

Keluarga Lega Jenazah Pramugari AirAsia QZ8501 Masih Utuh

Musibah yang menimpa pramugari Pesawat AirAsia QZ8501 membuat keluarga trauma naik pesawat.

Liputan6.com, Palembang - Musibah kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501 yang merenggut nyawa Khairunissa Haidir Fauzi, telah membuat keluarga pramugari asal Palembang tersebut sedikit trauma untuk naik pesawat. Hal ini diungkappan Fanani (40), sepupu Khairunissa.

"Ya adalah (trauma) setelah kejadian ini," kata Fanani kepada Liputan6.com, saat ditemui di rumah duka, Jalan Pipa, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/12/2014).

Namun ia beserta keluarga besar sudah mengikhlaskan kepergian Nisa, sapaan akrab Khairunissa. Meski rasa sedih tak terbendung, kerabat dan keluarga lega jenazah Nisa bisa ditemukan. Kelegaan kian terasa saat keluarga mendapat cerita dari orang tua Nisa bahwa tubuh pramugari cantik itu masih utuh dan masih bisa dikenali.

"Dapat cerita dari orang tuanya kalau tubuh Nisa masih utuh. Mukanya juga masih jelas dan bisa dikenali. Cuma memang harus tes DNA karena mengikuti prosedur di sana," ucap Fanani.

Jenazah Nisa akan dimakamkan di pemakaman keluarga di daerah Bukit Kecil, Palembang. Makam almarhumah sudah digali dan ditempatkan di sebelah makam sang nenek.

Awan Cumulonimbus

Pesawat AirAsia QZ8501 diduga mengalami kecelakaan terkait keberadaan awan Cumulonimbus di jalur penerbangan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura.

Tak banyak yang mengetahui apa itu awan Cumulonimbus, termasuk sepupu Pramugari AirAsia QZ8501 Khairunissa Haidir Fauzi, Fanani (40).

"Baru tahu ada awan seperti itu," kata Fanani di rumah duka di Palembang.

Ketua DPRD kota Palembang, Armawan, juga mengaku tidak tahu tentang jenis awan yang disebut-sebut memicu kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501. "Selama 10 tahun bolak balik naik pesawat terbang, baru inilah saya tahu tentang awan Cumulonimbus dari kejadian ini. Entah itu maskapainya yang menutupi atau apa, selama ini kita tidak tahu. Agak was-was naik pesawat," ujar dia. (Sun/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.