Sukses

AirAsia: Bukan Morfin, Pilot QZ7510 Minum Obat Tifus

Seorang pilot maskapai penerbangan AirAsia dengan nomor penerbangan QZ7510 diduga positif menggunakan narkoba jenis morfin.

Liputan6.com, Sidoarjo - Seorang pilot maskapai penerbangan AirAsia dengan nomor penerbangan QZ7510 diduga positif menggunakan narkoba jenis morfin. Temuan itu diketahui setelah Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan memeriksa urine terhadap pilot berinisial FI di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Menanggapi hal itu, CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko membenarkan adanya tes narkoba terhadap FI. Namun, Sunu menilai, sang pilot itu baru saja mengonsumsi obat usai mengalami penyakit typhus dari 25-29 Desember 2014 lalu.

"Hasil awal interview kami dengan pilot tersebut baru keluar rumah sakit karena tifus dan diinfus dari 26-29 Desember 2014. Sampai hari ini dites, yang bersangkutan masih minum obat jalan, salah satunya actifed," kata Sunu saat memberikan keterangan pers di Posko Crisis Center, Polda Jawa Timur, Kamis (1/1/2015).

Sunu menambahkan, untuk menindaklanjuti temuan tersebut, pihak AirAsia akan melakukan tes lanjutan sebagai pembandingnya.

"Akan dilakukan oleh kami adalah tes lanjutan. Kita akan lakukan dengan BNN dan RS Ketergantungan Obat untuk klarifikasi hasil yang lebih detil," tambah Sunu.

Menurut Sunu, selama menjadi pilot, FI mempunyai track record bersih dan bebas dari narkoba. "Track record-nya bersih, dan sudah berkeluarga," ucap dia.

Sebelumnya, seorang pilot AirAsia berinisial FI diduga positif narkoba jenis morfin. Ia terbang dengan nomor penerbangan QZ7510 dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Ngurah Rai Bali.

"Temuan tersebut diperoleh setelah pemeriksaan urine yang dilakukan tim Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, di Bandara Ngurah Rai, Kamis 1 Januari 2015," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid, dalam pesan pendek yang diterima Liputan6.com. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini