Sukses

Lewati Perayaan Tahun Baru Demi Tugas Evakuasi Korban AirAsia

Sertu Wahyu Triono, misalnya, teknisi heli Bell 412 ini harus mengikhlaskan malam pergantian tahun demi tugas evakuasi korban AirAsia.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Malam Tahun Baru atau malam pergantian tahun 2015 identik dengan perayaan dan gemerlap kembang api. Tapi dalam kondisi duka evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501, suasana malam pergantian tahun justru sebaliknya.

Seperti dialami tim penerbang Heli Bell 412 yang bertugas mengevakuasi korban AirAsia. Sertu Wahyu Triono, teknisi heli Bell 412 ini harus mengikhlaskan malam pergantian tahun demi tugas ini.

"Rencana mau pulang kampung bareng istri ke kampung di Tulungagung," ujar Wahyu saat berbincang dengan Liputan6.com di KRI Banda Aceh, perairan Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014).

Bahkan, prajurit yang bertugas di Skuadron 400 Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur ini harus mengulangi pengalaman yang sama. Saat malam pergantian 2014 lalu, dia harus melewatkan di atas kapal saat bertugas.

"Tahun lalu malam Tahun Baru lagi acara Trisila dalam rangka survei Raja Ampat di Pelabuhan Kendari," ungkap lulusan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) 2013 itu.

Hal sama dialami kolega Wahyu, Lettu Deco Perkasa, kopilot heli Bell 412. Deco pun harus melewati malam pergantian tahun dengan menjalani tugas pencarian dan evakuasi korban AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat itu.

Padahal, pria yang bertugas di Skuadron 200, Juanda, Jawa Timur itu belum lama ini mengakhiri masa lajangnya alias sedang berbulan madu. Tapi demi tugas evakuasi korban AirAsia, dia harus melakukan tanggung jawabnya dengan ikhlas.

"Masih bulan madu kemarin baru nikah. Eh mau gimana lagi, tugas," ujar Deco.

Tak hanya itu, Kepala Departemen Operasi KRI Banda Aceh Mayor Cahyo juga mengalami kisah yang jauh berbeda. Pada pergantian tahun 2014 lalu, di mana saat malam pergantian itu dirinya tengah bertugas di perairan.

"Waktu tahun lalu kita lagi tugas di perairan di Sulawesi," ujar Cahyo.

Sementara semua perwira hingga prajurit TNI AL yang ditugaskan di KRI Banda Aceh untuk mengevakuasi korban musibah pesawat AirAsia QZ8501, juga melewati malam pergantian tahun, dengan begitu saja. Seperti obrolan ringan, diskusi dan lainnya. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.