Sukses

PM Australia: Hilangnya AirAsia QZ8501 Tak Semisterius MH370

Pemerintah Australia menawarkan bantuan untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501, meski tak ada warganegaranya di dalam kapal terbang itu.

Liputan6.com, Canberra - Meski tak ada satupun warga negaranya di dalam AirAsia QZ8501 yang hilang Minggu 28 Desember 2014, pemerintah Australia menawarkan bantuan untuk mencari pesawat tersebut.

Pemerintah Negeri Kanguru telah mengirimkan jet P3 Orion untuk membantu pencarian pesawat yang membawa 160 orang tersebut. Perdana Menteri Tony Abbott berniat menyediakan bantuan yang lebih praktis. Atas nama persahabatan yang baik dengan Indonesia.

"Dengan izin Indonesia, karena itu adalah misi SAR mereka, kami menawarkan bantuan hingga pesawat ditemukan. Kami juga siap membantu proses recovery dan investigasi," kata PM Abbott pada radio 2GB, seperti Liputan6.com kutip dari The Australian, Senin (29/2/2014).

"Seperti yang diketahui, Australia punya hubungan yang erat dengan Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan kita mengembangkan hubungan kemitraan, mungkin sejak pasca-tsunami Boxing Day (Tsunami Aceh 2004) satu dekade lalu."

PM Abbott menambahkan, sangat penting bagi Pemerintah Australia untuk membangun kemitraan sedekat mungkin dengan RI.

Terkait AirAsia QZ8501, PM Abbott menolak kasus hilangnya pesawat itu disamakan dengan Malaysia Airlines MH370 -- yang 'menjadi salah satu misteri besar Abad ke-21'.

"Saya pikir adalah kesalahan besar menyamakannya dengan MH370," kata Abbott.

MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014.  Pesawat itu secara misterius melenceng jauh dari rute seharusnya, sebelum mengudara selama 4 jam sebelum lenyap tanpa jejak.

Abbott menambahkan, AirAsia yang hilang mengudara di rute yang seharusnya, di tengah cuaca buruk.

PM Australia juga menegaskan, apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501 yang hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura tak sama dengan nasib Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di langit Ukraina.

Apa yang terjadi pada AirAsia, kata Abbott, "Bukan hal misterius seperti lenyapnya MH370. Juga bukan hasil kejahatan seperti MH17 yang ditembak jatuh."

Malaysia Airlines MH17 yang terbang dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh di langit Ukraina Timur, Kamis 17 Juni 2014. Di kawasan yang bergolak, menjadi medan konflik antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.

Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 295 orang tewas dalam musibah itu. (Ein/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini