Sukses

MA Donatur Terduga ISIS Bekerja Sebagai Distributor Double Tape

MA alias AM, terduga pengikut kelompok radikal ISIS ditangkap polisi di Cibubur, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - MA alias AM, terduga pengikut kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap polisi di Cibubur, Jakarta Timur, sehari-harinya bekerja sebagai distributor double tape. MA ditangkap atas hasil pemeriksaan 6 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil ditangkap di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu dini hari sebelum berhasil berangkat ke Suriah.

MA sehari-hari diketahui aktif mengikuti organisasi, dan bekerja sebagai distributor double tape atau perekat kertas ganda. "Dia distributor double tape. Saya lupa mereknya apa. Selain itu ada kegiatan LSM dan wiraswasta juga," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/12/2014).

Herry menuturkan, pihaknya masih terus mendalami cara MA bisa memberangkatkan 10 orang ke Suriah untuk ikut berjihad di sana. Dari pengakuan MA, satu di antara 10 orang yang dikirimnya ke sana sudah tewas karena 'berjihad' di Suriah.

"Namanya Fikrul Azril Salim, diberangkatkan pada 9 September kemarin, sudah mati syahid. Berperang dengan laskar ISIS," tutur Herry.

Pada Sabtu dini hari, MA alias AM kembali mencoba mengirim 6 WNI ke Suriah. Namun usahanya kali ini digagalkan oleh tim dari Sub Dit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Keenam orang tersebut di antaranya bocah berumur 10 tahun ditangkap saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin Sabtu 27 Desember 2014 pukul 03.00 WIB, sebelum terbang menuju Suriah. Keenamnya hendak terbang dengan menumpang Qatar Airlines 959 transit Doha, Qatar.

"Kalau enam orang yang akan diberangkatkan ini pekerjaannya nelayan," tandas Herry.

Polisi pun terus memeriksa intensif 6 WNI beserta promotornya yang diduga terkait ISIS. Namun belum satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini