Sukses

8 Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia Sepanjang 2014

Letusan gunung berapi merajai deretan bencana sepanjang perjalanan 2014. Selain letusan Sinabung, juga ada Letusan Gunung Kelud.

Liputan6.com, Jakarta - Berada pada zona ring of fire (cincin api), Indonesia menjadi kawasan yang rawan terhadap bencana gempa. Namun begitu, tak kalah mengerikan ialah adanya ancaman gunung berapi yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan warga. Hal ini mengingat Indonesia dikelilingi oleh ratusan gunung berapi.

Sepanjang 2014, peristiwa gunung meletus merajai bencana alam terdahsyat di Indonesia. Mulai Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, hingga Gunung Sangeang di Bima, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya menimbulkan kerugian materi, letusan gunung juga menelan korban jiwa yang tak sedikit jumlahnya.

Memasuki awal tahun 2014, Indonesia sudah mulai 'disapa' dengan bencana dahsyat. Yaitu air bah atau banjir bandang yang menerjang Manado, Sulawesi Utara. Sebanyak 19 orang tewas tersapu air bah pada 15 Januari 2014 tersebut, dan rumah serta harta benda warga hilang terbawa arus banjir bandang.

Jelang tutup tahun 2014, bencana dahsyat kembali menghentakkan rakyat Indonesia. Tanah longsor yang menimbun Desa Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara pada Jumat 12 Desember 2014 sore itu menyisakan pilu yang mendalam bagi para keluarga korban. Diperkirakan 108 orang tertimbun material longsor. Dan 97 korban ditemukan tewas.

Selain kejadian tersebut, ada sejumlah bencana alam lainnya yang tak kalah dahsyat. Berikut 8 bencana tersebut yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (26/12/2014):

>>>Banjir Bandang Manado>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Banjir Bandang Manado

Banjir Bandang Manado

Banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah kota dan kabupaten di Sulawesi Utara, pada 15 Januari 2014. Daerah tersebut antara lain, Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro.

Data BNPB menyebutkan, 19 orang tewas akibat bencana tersebut. Korban meninggal tersebut antara lain terdapat di Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Sementara kerugian dan kerusakan yang ditimbulkana mencapai Rp 1,87 triliun.

>>> Kelud dan Sinabung>>>

3 dari 9 halaman

Sinabung dan Kelud Meletus

Sinabung dan Kelud Meletus

Gunung Sinabung di Sumatera Utara erupsi pada 1 Februari 2014. BNPB menyebut ada 15 orang tewas setelah terkena sengatan awan panas yang meluncur dari kawah gunung. Selain itu, ada 2 korban mengalami luka bakar.

Kejadian serupa juga terjadi pada Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Gunung yang memiliki ketinggian 5,679 kaki itu meletus dan menyemburkan material vulkaniknya pada Kamis 13 Februari 2014 malam. 18 Orang dilaporkan hilang dan 2 warga tewas setelah tertimpa rumah roboh akibat terkena material letusan Gunung Kelud.

>>>Gunung Sangeang Meletus>>>

4 dari 9 halaman

Gunung Sangeang Meletus

Gunung Sangeang Bima Meletus

Gunung Api Sangeang yang terletak di Pulau Sangeang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat mendadak meletus pada 30 Mei 2014. Warga mengungsi ke Bima menggunakan kapal khawatir terjadi letusan susulan lantaran gunung itu terus menyemburkan abu vulkaniknya. Bahkan abu tersebut menyebar hingga ke Australia.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kepala Pos Pemantau Gunung Sangeang Api, Junaidin mengatakan, meletusnya gunung ini secara mendadak masih dalam pantauan. Karena alat sesmograf yang memantau aktivitas gunung masih berfungsi baik.

Gunung Sangeang Api merupakaan salah satu gunung yang cukup sering meletus. Terhitung gunung api ini sudah meletus 14 kali. Yakni pada tahun 1911, 1953, 1964, 1965, 1966, 1967, 1985, 1986, 1986, 1987, 1997, 1998, 1999, 2014.

>>>9 Orang Tertimbun Longsor >>>

5 dari 9 halaman

Longsor Cariu Bogor

9 Orang Tertimbun Longsor Bogor

Tebing setinggi 20 meter di Kampung Neglasari RT 11/4, Desa Mekarwangi, Kecamatab Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat longsor pada Selasa 17 Juni 2014 dini hari.

Kepala Seksi Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo menuturkan, tebing longsor terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor. Kala itu, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, sebagian warga sedang tidur, namun tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan tebing yang ada di belakang rumah warga tersebut longsor karena terkikis oleh air hujan.

Akibat kejadian ini, 5 rumah dan 9 warga tertimbun material longsor. Sementara 6 orang lainnya berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan.

>>>Lava Pijar Gunung Slamet>>>

6 dari 9 halaman

Lava Pijar Gunung Slamet

Lava Pijar Gunung Slamet

Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, Jawa Tengah, kian bergeliat. Status pun menjadi siaga. Sejak Kamis 7 Agustus 2014 malam, sudah 7 kali lontaran lava pijar dengan ketinggian 100-500 meter dari kawah gunung berapi tersebut. Lontaran lava pijar kembali muncul pada Rabu 16 Agustus 2014.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, mengatakan aktivitas vulkanik lainya juga meningkat yang ditandai adanya gempa tremor harmonik serta letusan abu. "Letusan abu terjadi 8 kali dengan ketinggian antara 200-800 m ke arah barat. Sementara untuk gempa hembusan tercatat 380 kali dan gempa letusan 46 kali," ucap Sudrajat.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hal ini lantaran sebelum gunung beraksi, BNPB meminta warga yang tinggal di sekitar gunung untuk mengosongkan dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi.

>>>18 Tewas Tertimbun Tambang Emas>>>

7 dari 9 halaman

Longsor Timbun 18 Penambang

18 Tewas Tertimbun Tambang Emas

18 Orang tewas setelah tertimbun material longsor tambang emas di kawasan Gua Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Sabtu 4 Oktober 2014. Para korban adalah karyawan dan pendulang yang sedang melakukan penambangan emas. Diduga, penambangan emas itu dilakukan tanpa izin atau penambangan emas ilegal.

Anggota Polsek Monterado Brigadir Polisi Suprianus membenarkan informasi tersebut. Para korban tambang ini sebagian besar adalah laki-laki. Yakni sebanyak 16 laki-laki dan 2 lainnya perempuan.

Merujuk data Dinas Pertambangan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Kabupaten Bengkayang, daerah itu memiliki kandungan emas alluvial dengan sumber daya terukur 35 juta meter kubik, kadar Au 169 mgr per meter kubik atau 0,005 oz Au setiap meter kubik.

>>>Darurat Banjir Aceh>>>

8 dari 9 halaman

Darurat Banjir Aceh

Darurat Banjir Aceh

Banjir merendam ribuan rumah di sejumlah kabupaten di Aceh. Di Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, ada 3.000 rumah lebih terendam banjir yang mengakibatkan 115 kepala keluarga (KK) harus mengungsi. Sementara di Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya, sekitar 1.000 rumah terendam banjir. Di Kecamatan Lembah Sabbil juga terdapat 2.000 rumah masih digenangi banjir bandang.

Tak hanya itu, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar terdapat 4 desa terendam banjir. Yakni Tunong Krueng Kala, Baroh Kreung Kala, Krueng Kala dan Geunteut.

Selain banjir, longsor juga menerjang Desa Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar. Akibatnya kurang lebih 895 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lalu lintas yang menghubungkan Kota Banda Aceh dengan Meulaboh pun terputus total akibat longsor, hingga menyebabkan sejumlah wilayah di kawasan Lhoong, Aceh Besar terisolir.

>>>Longsor Banjarnegara>>>

9 dari 9 halaman

Longsor Banjarnegara

Longsor Banjarnegara

Jelang akhir tahun, Ibu Pertiwi kembali menangis. Tanah longsor menerjang Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat 12 Desember 2014 sekitar pukul 17.30 WIB. Dalam kejadian ini, sekitar 35 rumah warga tertimbun.

Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi.

Dalam operasi pencarian korban longsor yang dilaksanakan hingga Minggu 21 Desember 2014, sebanyak 97 jenazah ditemukan, 64 jenazah di antaranya teridentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung. (Ali/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.