Sukses

Cara Warga Australia Rayakan Natal Tanpa Salju

Tidak seperti negara-negara di Eropa ataupun Amerika yang ditemani salju saat Natal, warga Australia merayakannya di sela-sela udara yang p

Liputan6.com, Melbourne - Tidak seperti negara-negara layaknya di Eropa ataupun Amerika Serikat yang ditemani oleh salju ataupun udara yang bisa dikategorikan sangat dingin pada Hari natal, Australia merayakannya di sela-sela udara yang cukup panas. Musim dingin di Negeri Kanguru dapat dirasakan pada pertengahan tahun, kebalikan dari negara-negara barat lainnya.

Walaupun panas, masyarakat Australia tetap bersemangat menyambut Hari Natal dan melakukan selebrasi di tengah kehangatan udara di kawasan tersebut. Pakaian yang dikenakan oleh para warga pun terkesan santai menyambut kemarau walupun tetap dihiasi dengan pernak pernik Natal.

Di Kota Melbourne, setiap tahunnya, pemerintah membuat persembahan Natal yang dinamakan 'Take A Christmas Journey Across the City'. Pada malam hari dimulai dari awal Desember hingga menjelang tahun baru, pemerintah menempatkan lampu-lampu proyektor dan karya seni lainnya di semua titik jalan besar metropolitan di Kota Melbourne.

Jalan-jalan ini termasuk Swanston St, Collins St (City Square), Liverpool lane, Elizabeth St, Bourke St, Londsdale St, La Trobe Street, Flinders Station, dan masih banyak lagi. Gambar-gambar ilustrasi natal seperti pohon natal, sinterklas, Rudolph dan hal- hal yang berbau natal ditembak melalui proyektor skala besar tersebut ke gedung- gedung pencakar langit di kota itu.

Ribuan orang lokal dan wisatawan setiap malam mengerumini daerah-daerah inti tersebut untuk menyaksikan keindahan karya seni yang diberikan pemerintah.

Adapun ilustrasi yang dibuat seakan menunjukkan bahwa jalan cerita Natal bukan hanya sekadar gambar. Jadi, walaupun tidak dingin dan bersalju, warga Melbourne tetap mendapatkan hangatnya perayaan hari Natal dengan persembahan tersebut.

Salah satu pengunjung, yakni Aaron Jackson terbang ke Melbourne dari kota mereka di Gold Coast, Queensland hanya untuk menyaksikan aksi-aksi karya seni tersebut. Pia 19 tahun itu merasa tidak masalah apabila negaranya tidak turun salju saat Natal karena pemerintah telah berhasil mengambil hati para pengunjung dari daerah lain dengan membuat acara spektakuler, seakan semuanya merayakan natal di negara Eropa ataupun Amerika.

"Kita tidak pernah merasakan salju di sini, kecuali kalau kita ke Mount Buller (gunung es) yang hanya bersalju pada musim dingin dan hanya di area dekat situ saja. proyeksi karya seni yang disorotkan ke gedung-gedung tinggi sangat mengesankan! Mereka berhasil membuat atmosfer Natal layaknya di Eropa atau Amerika," Aaron menjelaskan.

Pria yang datang bersama keluarganya ini karena alasan ingin mencari suasana baru tampak sangat bersemangat saat ia melihat ilustrasi salju berjatuhan yang ditembak melalui lampu sorot ke gedung di daerah Swanston st tersebut. "Lihat, turun salju!" tandas Aaron. (Akp/Riz)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini