Sukses

Giliran Pusat Data Reaktor Nuklir Korsel Diretas

Presiden Korsel Park Geun-hye meminta para pihak terkait untuk lebih waspada dan bersiap menghadapi ancaman teror siber di reaktor nuklir.

Liputan6.com, Seoul - Reaktor nuklir Korea Selatan (Korsel) dilaporkan di-hack atau disusupi peretas. Presiden Korsel Park Geun-hye memerintahkan aparat berwenang untuk meningkatkan sistem keamanan jaringan.

Seperti dimuat BBC, Selasa (23/12/2014), menurut seorang pejabat Korsel, pembajak telah meretas data karyawan, desain, dan manual peralatan pembangkit tenaga nuklir.

Meski tak sampai merasuk ke jaringan terdalam, peretas yang mengatasnamakan diri sebagai "Presiden Kelompok Reaktor Anti Nuklir" meminta agar reaktor yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) itu ditutup menjelang Hari Natal.

Aparat Korsel meminta bantuan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) untuk menyelidiki pembajakan data jaringan internet tersebut. Sejauh ini, pelaku diketahui menggunakan jaringan dengan alamat IP yang berlokasi di Korea Selatan, AS, dan Jepang.

Dalam rapat kabinet, Presiden Park Geun-hye meminta para pihak terkait untuk lebih waspada dan bersiap menghadapi ancaman teror siber di reaktor nuklir.

"Ini merupakan kondisi yang sangat serius. Kita tidak bisa tinggal diam begitu saja," ujar Park.

Sebagai langkah lanjutan, Korea Hydro and Nuclear Power Co Ltd (KHNP) melakukan langkah pengamanan lebih ketat di empat lokasi reaktor nuklir.

Korea Utara dikait-kaitkan atas serangan siber di reaktor nuklir Korsel. Terlebih, insiden ini terjadi saat negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu tengah berkonflik dengan AS atas peretasan jaringan Sony Pictures yang segera menayangkan film The Interview.

Namun demikian, Korut sendiri dikabarkan juga menjadi objek serangan siber. Internet di negara tersebut padam dari Senin malam hingga Selasa pagi tadi. Namun kini jaringan telah kembali normal. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini