Sukses

Pengemudi Sengaja Tabrak 11 Pejalan Kaki di Prancis

Pelaku insiden di Dijon disebutkan dalam kondisi tidak stabil dan dirawat di rumah sakit jiwa.

Liputan6.com, Dijon - Seorang pengemudi diduga sengaja menabrak para pejalan kaki di Dijon, Prancis. Mengakibatkan beberapa orang cedera cukup serius.

"11 Orang terluka, 2 di antara mereka luka parah," demikian dilaporkan media Prancis yang dimuat BBC Senin (22/12/2014). Untungnya, 2 korban luka serius di Dijon disebutkan tidak berada dalam kondisi membahayakan nyawa.

Pengemudi itu ditahan tak lama setelah menabrak pejalan kaki di 5 lokasi berbeda di kota tersebut, dalam kurun setengah jam. Dia disebutkan berada dalam kondisi yang tidak seimbang dan harus dirawat di sebuah rumah sakit jiwa.

"Tindakannya itu untuk anak-anak di Palestina," kata seorang saksi mata kepada polisi mengikuti ucapan pengemudi yang diidentifikasi berusia 40 tahun itu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan kepada stasiun televisi lokal bahwa dia yakin pengemudi itu bertindak sendirian. Meski hasil penyelidikan final belum diketahui.

Pengemudi itu dilaporkan memiliki catatan kriminal ringan pada 20 tahun yang lalu.

Menanggapi insiden tersebut, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menuliskan solidaritasnya bagi para korban melalui Twitter.

Insiden di Dijon ini terjadi setelah kasus penyerangan terhadap polisi.

Sebelumnya, Polisi Prancis menembak seorang pria yang menyerang dan melukai korbannya dengan sebuah pisau.

Pria itu menyerang tiga polisi di Kota Tours sebelum akhirnya ditembak mati. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve melalui televisi Prancis mengatakan pria itu sangat tidak stabil. Kini penyelidik anti-terorisme mulai menginvestigasi serangan tersebut.

Prancis memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di Eropa bagian barat -- yang mencapai sekitar lima sampai enam juta jiwa.

Sejumlah serangan yang dilakukan warga muslim terjadi beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, seorang mualaf menikam prajurit di Paris. Lalu, pada 2012 lalu, pria yang pernah menjadi pejuang di Suriah selama setahun, Mohammed Merah, menembak mati tujuh polisi di kota Toulouse. Dia bunuh diri ketika dikepung polisi. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.