Sukses

3 Jurus Wagub DKI Djarot Syaiful Hadapi Banjir Jakarta

Menurut Wagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, banjir bukanlah masalah. Dirinya memilliki 3 jurus penangkal banjir Jakarta, Apa saja itu?

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim penghujan, sejumlah kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya terancam terendam banjir. Bencana luapan air ini menjadi hal rutin yang terjadi di Ibukota setiap tahun.

Namun begitu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menyatakan banjir bukanlah sebuah masalah. Dirinya telah menyiapkan jurus untuk menangkal ancaman banjir tersebut. Jurus itu telah ia mainkan sepanjang Minggu 21 Desember 2014.

Berikut 3 jurus Wagub DKI Djarot tersebut yang dihimpun Liputan6.com:

>>>Normalisasi Sungai>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Normalisasi Sungai

Normalisasi Sungai

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, hendak menormalisasi Kali Ciliwung secepat mungkin guna mengantisipasi dampak banjir. Djarot pun akan mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membantunya melakukan hal ini.

"Presidennya juga mantan gubernur. Sekali waktu kita ketok saja pintunya supaya mempercepat normalisasi Kali Ciliwung," ujar Djarot di Pejaten Timur, Jakarta, Minggu (20/12/2014).

Untuk cepat membenahi Jakarta di sisa masa tugas 2012-2017, Djarot menegaskan akan giat blusukan seperti Presiden Jokowi. Menurut dia, kantornya bukan hanya di Balai Kota Jakarta, tapi di semua wilayah DKI.


>>>Bentuk Polisi Sampah>>>

3 dari 4 halaman

Bentuk Polisi Sampah

Bentuk Polisi Sampah

Banjir yang menggenangi Jakarta salah satunya disebabkan oleh sampah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot pun memiliki jurus dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Yaitu membentuk Polisi Khusus Sampah.

Dalam blusukannya ke Kali Ciliwung, Djarot melantik salah satu tokoh masyarakat pencinta Kali Ciliwung, Haji Royani di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, sebagai polisi Khusus Sampah.

"Sekarang (di Pejaten Timur) menjadi posko koodinator Polisi Sampah. Saya minta Pak Haji Royani untuk membuat pasukannya. Kemudian memfoto bagi para pelaku agar bisa ditindaklanjuti sesuai dengan Perda No 3 Tahun 2013. Supaya dampak malunya ada," ujar Djarot di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014).

Terkait anggaran, Djarot menyarankan untuk meminta kepada pejabat setempat baik itu, walikota maupun lurah. Sebab, anggaran tersebut sudah ada.

>>>Gotong Royong>>>

4 dari 4 halaman

Gotong Royong

Gotong Royong

Jurus terakhir yang telah dimainkan Wagub DKI Djarot ialah meminta masyarakat patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan Pemprov DKI. Dia juga mengajak warga bergotong royong dalam menangkal banjir tersebut.

"Mari kita galakkan gotong royong sebelum datangnya banjir. Banjir itu bukan masalah, banjir itu dampak. Kalau tidak mulai (gotong royong) dari sekarang, 15 tahun lagi akan tenggelam," ujar Djarot di Kelurahan Pejaten Timur, jakarta, Minggu (20/12/2014).

Mantan Walikota Blitar itu pun meminta semua instansi, baik pejabat pemda, maupun pihak aparat tidak bekerja sendiri-sendiri, terutama dalam mengatasi banjir.

"Jangan sesuai ego kita masing-masing, jalan sendiri-sendiri. Semuanya (harus) saling sinergis. Kalau kita betul cinta kepada alam, harus kita mau bekerja, dan mencegah (buang sampah) bersama-sama," jelas Djarot. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini