Sukses

Bamsoet: Golkar Tak Tumbang Walau Diserang dari 8 Penjuru Angin

Politisi Golkar versi Munas Bali Bambang Soesatyo menegaskan partainya atak akan tumbang meski dilanda cobaan berat sekalipun.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar tengah terbelah dan terjadi dualisme kepemimpinan. Hal ini dikhawatirkan bisa membuat elektabilitas partai beringin itu terjungkal dan turun pamor dari partai atas menjadi partai menengah.

Namun, politisi Partai Golkar versi Munas Bali Bambang Soesatyo menegaskan partai berlambang pohon beringin itu tak akan tumbang meski dilanda cobaan berat sekalipun.

"Percayalah, Beringin tidak akan tumbang meski diserang dari delapan penjuru angin. Akarnya terlampau kuat. Dan sudah teruji. Apa yang terjadi hari-hari ini pada Golkar, belum ada apa-apanya dibandingkan saat awal reformasi," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet, melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (21/12/2014).

"Ketika itu banyak kantor Golkar dibakar, para kader diburu bahkan ditelanjangi, dihina dan dicaci maki. Demo tak henti-henti, di mana-mana menuntut pembubaran Partai Golkar. Lalu, apakah Golkar terpuruk? Tidak! Golkar malah berhasil memenangkan pemilu ketika itu," tambahnya.

Menurut Bamsoet, perpecahan di internal Golkar dikarenakan nafsu untuk mendapat jabatan di pemerintahan Jokowi-JK. ‎Oleh karena itu, pilihan Golkar menjadi oposisi dianggap tepat.

‎Kubu yang ingin Golkar di luar pemerintahan, lanjut Bamsoet, lebih berpikir jauh ke depan dan tidak peduli dengan kursi menteri. Mereka meyakini, dengan di luar pemerintahan, Golkar justru lebih memiliki masa depan seperti jalan yang pernah ditempuh PDIP saat menjadi oposisi selama 10 tahun.

"Publik bahkan menilai, terbelah duanya Golkar saat ini karena ada elite partai yang masih bermimpi jadi menteri‎," terangnya.

Selain itu, Bamsoet juga menyoroti soal lembaga survei yang menyarankan agar Golkar‎ melakukan islah. Menurutnya, hal itu kurang baik karena tidak mengedepankan kepastian hukum.

"Ada lembaga survei bilang, kalau penyelesaian pertikaian Golkar tidak melalui islah, maka Golkar akan terpuruk dan terancam menjadi partai gurem. Kami tidak mau menuduh survei itu pesanan atau bukan. Tapi saya curiga kok survei itu lebih menekankan pada islah. Bukan kepada penyelesaian hukum di pengadilan, biar terbuka semua," tandas Bamsoet. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.